Network
WARTA LOMBOK – Sebagaimana kabar dari Istana Presiden Jokowi telah mengantongi nama-nama Calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz, namun belum diungkap ke publik.
Geng Solo masuk dalam bursa Calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz selain tiga nama yang disebut-sebut akan menggantikan Idham Aziz.
Ada beberapa nama yang masuk lingkaran Geng Solo, misalnya Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim Polri), Irjen Nana Sudjana (Koorsahli Kapolri) dan Irjen Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng).
Baca Juga: Jokowi Kantongi Nama-nama Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz, Salah Satunya Gatot Edhy Pramono
Geng Solo yang dimaksud adalah Polisi yang pernah memimpin Surakarta (Solo) saat Joko Widodo jadi Wali Kota beberapa tahun silam.
Sebagaimana berita iNSulteng.com dalam artikel “TERBARU, Jangan Kaget, Calon Kapolri Kemungkinan Geng Solo, Bukan Akpol, Ini Profilnya”, sosok Irjen Ahmad Lutfhi juga santer dibicarakan meski nama-nama geng Solo agak meredup, namun semua keputusan ada ditangkan Presiden Jokowi untuk diajukan ke DPR.
Berikut Rentetan Karir Irjen Ahmad Lutfhi:
Baca Juga: Novel Baswedan Siap Mundur Dari KPK, Diduga Terkait Independensi
Perjalanan Jadi Perwira
Tahun 2011 silam Ahmad Lutfhi menjabat Wakapolresta Surakarta saat Wali Kota di Jabat oleh Jokowi. Perjalanan karirnya pun berlanjut.
Seiring Jokowi menjadi Presiden karirnya terus melejit, pada tahun 2015 ia menjabat Kapolresta Surakarta, kemudian tahun 2017 menjabat Analis Kebijakan Madya bidang Sosbud Baintelkam Polri.
Tahun 2018 dia menjabat Wakapolda Jawa Tengah, dan karirnya kembali memuncak, di tahun 2020 dia menjabat Kapolda Jawa Tengah.
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
Dipersiapkan Sejak Awal oleh Jokowi Jadi Kapolri?
Sejak karirnya terus melejit dia disebut-sebut dipersiapkan oleh Jokowi untuk menduduki tribarata 1 atau Kapolri.
Sososk Jenderal non Akpol ini jadi fenomenal lantaran dianggap dipersiapkan Jokowi untuk jadi Kapolri.
Bahkan hal itu juga pernah diutarakan oleh IPW, ia menilai kenaikan pangkat singkat diraih oleh Ahmad Lutfi menguatkan bahwa dia dipersiapkan Jokowi pengganti Idham Aziz.
Lahir di Jawa Timur
Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K lahir di Surabaya, Jawa Timur, 22 November 1966 usia 53 tahun.
Seorang Perwira Tinggi (Pati) Polri yang sejak 1 Mei 2020 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Luthfi, lulusan Sepamilsuk Polri 1989 ini berpengalaman dalam bidang intel. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Baca Juga: Habib Rizieq Bantah Positif Covid-19 dan Kabur dari RS, Video Ucapan Terimakasih Diunggah di Twitter
Deretan Karir
Kapolres Batang
Wadir Intelkam Polda Jateng (2010)
Wakapolresta Surakarta (2011)
Kapolresta Surakarta (2015)
Analis Kebijakan Madya bidang Sosbud Baintelkam Polri (2017)
Wakapolda Jawa Tengah (2018)
Kapolda Jawa Tengah (2020).
Baca Juga: Tolak Laporkan Hasil Tes Swab Habib Rizieq, Pemkot Bogor Ancam Cabut Izin RS UMMI
Riwayat Pendidikan
Sepa (1989)
Selapa (2000)
Sespim (2005)
Lemhanas PPRA (2017).
Nama Irjen Pol Ahmad Lutfi Belum Final
Namun meski disebut-sebut sebagai salah satu calon Kapolri lingkaran Geng Solo, dia belum benar-benar final. Semua keputusan ada di tangan Presiden.
Baca Juga: Habib Rizieq Enggan Terbuka Soal Tes Swab, Pemkot Bogor Ambil Langkah Hukum
Geng Solo Meredup?
Namun memang beberapa pekan terakhir Geng Solo dikabarkan meredup, bahkan yang disebut oleh IPW ada tiga nama.
Namanya santer dibicarakan di lingkungan Istana saat ini, selain dia ada dua nama lain Seperti Komjen Pol Boy Rafli Amar (Kepala BNPT) dan Gatot Edhy Pramono (Wakil Kapolri).
Nama-nama itu kini tinggal menunggu satu orang yang akan ditunjuk oleh Jokowi untuk diajukan ke DPR.
Diketahui saat ini Kapolri Idham Aziz akan mengakhiri jabatannya dalam masa pensiun pada awal Januari 2021.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Daco Ahmad di Jakarta belum lama ini mengatakan semua calon Kapolri memiliki kinerja yang baik, namun belum final di tingkat Istana.
“Tiga nama itu bukan keluar resmi dari Presiden, sebagai yang berhak menentukan satu nama yang diajukan ke DPR. Tetapi kalau dilihat ketiga-tiganya mempunyai kinerja yang baik,” jelasnya.***(Situr Wijaya/iNSuteng.com)
