WARTA LOMBOK - Sejak pandemi Covid-19 istilah work from home (WFH) mulai diterapkan guna memutus rantai penyebaran virus.
Tren hidup baru yang mengharuskan karyawan di hampir semua sektor industri untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
Namun dibalik itu ada bahaya serangan siber yang mengintai, karena work from home (WFH) hampir selalu membutuhkan jaringan internet, dan ada peluang para peretas (hacker) dalam mencuri data dan informasi penting.
Baca Juga: Pemberian Vaksinasi Seksama di 2021, Awal Mengakhiri Pandemi Covid-19 di Dunia
Hal tersebut diungkap Trend Micro, perusahaan keamanan komputerisasi dalam laporan "Turning The Ride" yang mengatakan kejahatan siber tahun 2021 menyasar rumah yang terkoneksi jaringan untuk mencuri data.
Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono mengatakan dalam keterangan pers secara virtual di Jakarta, Kamis, 7 Januari 2021.
"Saat mulai memasuki dunia setelah pandemi Covid-19, tren kerja jarak jauh kemungkinan akan tetap digunakan di banyak organisasi,” kata Laksana, seperti dikutip Warta Lombok.com dari PMJ News.
Ia menambahkan jika serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif.
Prediksi tersebut sangat mungkin terjadi karena keamanan jaringan di rumah tentu berbeda dengan jaringan perkantoran yang biasanya akan ada proteksi oleh tim teknologi informasi (TI).