Jokowi Berharap Momentum Harlah NU Tingkatkan Rasa Peduli dan Saling Membantu Tanpa Melihat Perbedaan

- 28 Februari 2021, 09:22 WIB
Presiden Jokowi berharap dengan momentum Hari Lahir NU akan meningkatkan tali persaudaraan serta saling membantu tanpa melihat adanya perbedaan.
Presiden Jokowi berharap dengan momentum Hari Lahir NU akan meningkatkan tali persaudaraan serta saling membantu tanpa melihat adanya perbedaan. /Setkab/Biro Pers Setpres

WARTA LOMBOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) pada Sabtu, 27 Februari 2021, atau bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1442 H memperingati hari lahir (harlah) ke-98 NU.

Jokowi mengatakan bahwa puncak harlah NU menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Jokowi secara virtual sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden di hari yang sama.

Baca Juga: Penangkapan Terhadap Gubernur Sulsel Dinilai ACC Sulawesi Sebagai Tamparan Keras Bagi Masyarakat

"Saya mengucapkan selamat hari lahir ke-98 Hijriah Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 16 Rajab. Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, ia sekaligus menerangkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya 215 negara di dunia, selama setahun belakangan ini, memberikan dampak luar biasa, termasuk kepada masyarakat Indonesia.

Persoalan dari sisi kesehatan akibat pandemi juga diikuti oleh dampak perekonomian yang mengakibatkan banyak warga kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

"Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak," tuturnya.

Baca Juga: Tiba di Gedung KPK, Nurdin Abdullah Jalani Pemeriksaan Intensif Terkait Dugaan Kasus Korupsi

Untuk itu, pemerintah berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat di kala pandemi ini melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.

Bagi kalangan pesantren sendiri, pemerintah juga memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan beberapa program lain.

"Sementara itu untuk tahun 2021 ini, pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren," Jokowi menambahkan.

Di tengah ikhtiar bangsa dalam menangani pandemi, Jokowi mengucap syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya bangsa Indonesia dapat tetap tangguh menghadapi tantangan, bersatu, bergotong royong, saling membantu tanpa melihat perbedaan, dan saling peduli untuk meringankan beban dan kesulitan.

Baca Juga: Demokrat Berhentikan Beberapa Kadernya, Marzuki Alie: Ini Bukti Semakin Melanggengkan Partai Menjadi Dinasti

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh nusantara yang telah mengambil peran penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat hingga membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.

Kebersamaan dan kolaborasi serupa tersebut diharapkan muncul di masa pandemi saat ini.

Selain itu, ia juga mengharapkan dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk turut membantu menyukseskan kebijakan vaksinasi massal yang saat ini menjadi program terkini pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi.

"Kami mohon dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk ikut membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi nasional ini dan mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat," tandasnya.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x