Di depan jajaran direksi perusahaan manufaktur perkeretaapian tersebut Erick mengungkapkan bahwa kerja sama PT INKA dan BUMN dapat menciptakan efisiensi operasional.
Dalam dua tahun terakhir, PT INKA telah mampu mengekspor beragam jenis produk, seperti lokomotif, kereta penumpang, dan kereta rel listrik.
Selain itu PT INKA juga mengekspor kereta penggerak, gerbong barang, light rail transit, hingga trem bertenaga baterai yang sudah diuji coba.
Uji coba trem bertenaga baterai dilakukan sebagai moda alternatif mengatasi kemacetan di perkotaan transportasi perkotaan.
Erick mengharapkan inovasi dari PT INKA untuk kedepannya, tidak hanya inovasi produk, tapi juga inovasi bisnis dengan melakukan investasi atau akuisisi di luar negeri.
Baca Juga: Provinsi NTB Menjadi Salah Satu Wilayah Pemberlakuan PPKM Mikro Tahap IV Hingga 5 April 2021
Industri transportasi merupakan industri strategis sehingga pasar dan peluang bisnisnya sangat besar menurut Erick.
Saat ini, PT INKA bersama LEN Industri dan Wijaya Karya sudah membangun Indonesia Railway Development Incorporated for Afrika.***