Network
WARTA LOMBOK - Presiden Jokowi sudah melarang atau meniadakan kegiatan mudik lebaran 2021. Namun, kenyataannya masih banyak warga yang membandel tetap melaksanakan mudik di tengah upaya mencegah penularan Covid-19.
"Libur Lebaran telah usai. Mudik ditiadakan. Tapi saya memperoleh data bahwa sebanyak 1,5 juta orang tetap mudik ke kampung halaman pada kurun waktu 6-17 Mei 2021. Dan dari pengalaman selama ini, kasus penularan Covid-19 selalu meningkat selepas masa libur panjang," kata Jokowi seperti dilansir wartalombok.com dari Twitter-nya @jokowi Rabu, 19 Mei 2021.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan para kepala daerah se-Indonesia. Tujuannya agar waspada dan memantau sejumlah parameter penanganan pandemi secara berkala untuk dapat segera mengambil langkah taktis yang cepat dan tepat mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di daerah masing-masing.
Baca Juga: Tiba dari Malaysia, 66 Pekerja Migran Indonesia Jalani Karantina di Batam
"Kita harus upayakan agar peningkatan kasus aktif tidak terjadi sebesar tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Larangan mudik memang sudah berakhir sejak kemarin Senin 17 Mei tapi pemerintah melakukan pengetatan perjalanan sampai 24 Mei mendatang. Kepolisian akan memperpanjang sanksi putar balik kendaraan pemudik hingga 24 Mei 2021.
Kepala Bagian Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan menyebut hal ini dilakukan meski operasi ketupat 2021 berakhir hari ini. Operasi Ketupat akan dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD).
"Operasi Ketupat selesai 17 Mei 2021, dilanjutkan KRYD sampai 24 Mei 2021," mengutip website Korlantas Polri, Senin 17 Mei 2021.
