WARTA LOMBOK - Keberadaan pekerja anak dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak dan juga bagi lingkungan sekitarnya.
Terdapat beberapa faktor pendorong keberadaan pekerja anak di Indonesia seperti putusnya pendidikan anak dan kurangnya fasilitas untuk anak-anak.
Faktor pendorong lainnya yakni tradisi, kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, dan terbatasnya pemantauan serta pengawasan terhadap pekerja anak.
Baca Juga: Viral Video Cristiano Ronaldo Singkirkan Botol Coca Cola di Euro 2020
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak @kpp_pa pada 14 Juni 2021, dampak buruk pekerja anak dapat mempengaruhi perkembangan sosial, fisik, dan emosi anak.
Dampak buruk pekerja anak terhadap perkembangan sosial yakni tidak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan bermain, pergi ke sekolah dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Anak juga tidak mendapat pendidikan dasar yang diperlukan untuk mengatasi masalah kehidupan, serta tidak berkesempatan berpartisipasi di tengah masyarakat.
Anak akan tumbuh menjadi anak yang pasif dan egois sehingga sering berdampak pada masalah yang dialami dalam menjalin kerjasama dengan orang lain.