WARTA LOMBOK - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani berencana akan menambah anggaran program Kartu Prakerja sebesar Rp30 triliun untuk mengurangi beban masyarakat di masa PPKM Darurat.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menggelar konferensi pers virtual hari Sabtu malam, 18 Juli 2021 yang membahas wacana pemerintah menambah anggaran program Kartu Prakerja.
“Kami akan tambahkan Rp10 triliun lagi sehingga program Prakerja bisa menambah jumlah peserta 2,8 juta peserta, sehingga total anggaran menjadi Rp30 triliun,” katanya.
Baca Juga: Mahfud MD Jelaskan Asal Ide Vaksin Berbayar yang Sudah Dibatalkan Jokowi
Ia berharap dengan penambahan anggaran akan membuat target program yang bersifat pemberdayaan masyarakat ini bisa mencapai 8,4 juta orang, yang semula hanya mencapai 5,6 juta orang.
Rencana Sri Mulyani terkait penambahan anggaran Kartu Prakerja tersebut ditanggapi oleh anggota DPR RI Fadli Zon. Ia menyebut hal itu hanya akan membuang-buang uang.
Fadli Zon mengatakan anggaran program Kartu Prakerja yang seharusnya bisa digratiskan itu lebih baik diberikan langsung bagi mereka yang terkena PHK.
Politisi partai Gerindra itu juga menyebut tenaga kesehatan (nakes) dan beban biaya rumah sakit selama penanganan kasus Covid-19 lebih patut diperhatikan.
"Ini Program Kartu Prakerja tak jelas, buang2 uang utk pelatihan padahal bisa gratis. Sebaiknya uang kartu prakerja langsung diberikan pd mereka yg terkena PHK atau kasih insentif nakes n bayar utang rumah sakit," cuit Fadli Zon melalui akun pribadi @fadlizon, 18 Juli 2021.