Network
WARTA LOMBOK - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan usai ditunjuk sebagai koordinator PPKM Mikro Darurat disaat situasi pandemi Covid-19.
Sebagian masyarakat penunjukan Luhut sebagai Koordinator PPKM Mikro Darurat menyusul sejumlah statement Menkomarves ini yang sering menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan.
Walaupun begitu, fakta bahwa Luhut Binsar Pandjaitan telah lama berkiprah di tubuh pemerintah tetap tidak bisa dibantah.
Baca Juga: Viral Cuitan Jokowi Soal Istilah 'Muazin' Shalat Idul Adha, Ini Kata TGB Zainul Majdi
Luhut telah tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era presiden Abdurrahman Wahid, dan menjadi duta besar RI untuk Singapura pada masa reformasi saat ia berpangkat jenderal TNI.
Diluar pekerjaanya sebagai menteri, Luhut diketahui memiliki sederetan perusahaan yang bergerak di bidang alat berat seperti tambang hingga properti.
Sebelumnya, Luhut memiliki 99,9 persen saham grup PT TBS Energi Utama Tbk TOBA, namun pada Febuari 2020, ia mengklaim saham yang dimilikinya di Toba kurang dari 10 persen. Luhut sendiri menjadi salah satu menteri kabinet Jokowi terkaya.
Terakhir kali Luhut melaporkan kekayaannya pada 13 Mei 2018 lalu, yang berasal dari sejumlah aset berupa tanah bernilai Rp175,6 miliar yang tersebar di Jakarta, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.
Ia juga tercatat mempunyai lima mobil yang nilainya setara Rp4,5 triliun dan harta bergerak lain sejumlah Rp1,6 miliar.
