Kemenag Membuka Seleksi Calon Imam Masjid untuk Ditugaskan di UEA

- 15 Agustus 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi/Sebanyak 100 imam masjid asal Indonesia akan ditugaskan ke UEA sebagai bagian kerjasama bilateral kedua negara.
Ilustrasi/Sebanyak 100 imam masjid asal Indonesia akan ditugaskan ke UEA sebagai bagian kerjasama bilateral kedua negara. /PEXELS/Alena Darmel

WARTA LOMBOK - Kementerian Agama (Kemenag) RI membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab (UEA).

Adapun seleksi calon imam masjid tersebut akan dilakukan secara virtual daring mulai tanggal 25-27 Agustus 2021 mendatang.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021. Ia mengatakan akan menyeleksi calon imam masjid untuk ditugaskan di UEA.

Baca Juga: Porang, Komoditas Andalan Baru Indonesia Bernilai Ekspor Tinggi

“Kemenag kembali melaksanakan seleksi Imam Masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pelaksanaannya secara virtual. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia,” ujarnya.

Kamaruddin menjelaskan program tersebut adalah untuk mengirim imam masjid ke Uni Emirat Arab yang merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan UEA.

Ia menambahkan bahwa nantinya para imam masjid yang terpilih akan menjadi duta Tanah Air, sehingga harus benar-benar menjaga nama baik Indonesia dan kepercayaan tersebut.

“Program pengiriman imam asal Indonesia ini turut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia,” tuturnya.

Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag, Syamsul Bahri menambahkan bahwa imam masjid asal Indonesia diminati lantaran pemahamannya berpegang kepada Ahlussunnah Wal Jamaah, yang merupakan nilai tambah.

Baca Juga: TNI Resmi Menghentikan 'Tes Keperawanan' Pelamar Taruna Wanita

“Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya Ahlussunnah wal Jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat),” ungkap Syamsul.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x