WARTA LOMBOK – Destinasi Wisata Denda Seruni dibuka tahun 2019 lalu, pengunjung seakan mengalir setiap hari. Berdasarkan data pengelola, jumlah pengunjung per hari mencapai 500 hingga 1.000 orang. Lain halnya kalau libur hari besar, pengunjungnya seakan tak tertampung. Penuh melampaui batas daya tampung.
Objek wisata yang viral di berbagai sosial media itu dapat dijangkau dengan mudah, dengan akses jalan yang bagus di jalan jurusan Mataram – Labuhan Lombok – Sambelia atau sekitar 31,4 kilometer dari Kota Selong dengan jarak tempuh 53 menit.
Destinasi Wisata Denda Seruni terletak di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur Provinsi NTB.
Baca Juga: Air Terjun Mangku Sakti Sembalun, Objek Wisata Alam yang Terlewatkan oleh Wisatawan
Destinasi ini memiliki kekhasan yang membuat para pengunjung terpesona yaitu bangunan meyerupai Menara Eiffel di Paris yang bisa dijadikan sebagai tempat selfie ria bersama keluarga, sahabat, dan pacar bagi kalangan muda.
Bangunan menara mirip Menara Eiffel itu terbuat dari bambu yang diberi nama Menara Ampel.
Selain lokasinya indah, para wisatawan disiapkan fasilitas yang bisa dinikmati, seperti perahu boat, sepeda air, ayunan, balon udara, dan lainnya.
Untuk kalian yang mau mengabadikan momen pentingnya di lokasi wisata ini, biayanya cukup murah. Untuk orang dewasa Rp5.000, anak-anak Rp 3.000 sampai puas dengan disiapkan aneka makanan yang dijamin dapat memuaskan selera pengunjung.
Sembari menikmati sejuknya air disepanjang area wisata, pengunjung juga bisa menikmati aneka minuman termasuk kopi khas Sasak Lombok.
Destinasi ini bisa menjadi salah satu objek wisata pendukung KEK Mandalika Lombok Tengah.
Baca Juga: Ternyata Buah Pisang Berkhasiat Bagi Penderita Maag
Kepala Desa Seruni Mumbul, Tajuddin menyampaikan bahwa Destinasi ini dikelola oleh Badan Usaha milik Desa (Bumdes) Desa Seruni.
“Pemberian nama destinasi wisata itu selain melestarikan cerita rakyat tentang seorang gadis yang bernama Dende Seruni juga tidak terlepas dari inspirasi untuk memajukan desa melalui potensi yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan agar bisa dinikmati masyarakat”, ungkap Tajudin.
“Ide awal saya membuka destinasi wisata ini, tidak terlepas dari adanya cerita rakyat dan juga dari hasil studi banding saya ke Klaten Jawa Tengah beberapa tahun lalu. Saya melihat di Klaten ada objek wisata yang memiliki kemiripan dengan potensi yang ada di desa ini,” tuturnya.
Baca Juga: 6 Wisata Pantai di Lombok yang Memikat dan Wajib Dikunjungi versi IDN Times
Namun untuk dapat mewujudkan impian itu, pemerintah desa telah merogoh anggarannya sekitar Rp 1 miliar sehingga kawasan wisata Denda Seruni tampak seperti sekarang ini.
Pemerintah desa bersama masyarakat mulai menata penuh optomis akan mampu mendatangkan hasil yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
“Pada tahun 2019, penataan wisata Denda Seruni tahap awal mulai direncanakan. Kami masukan ke dalam APBDes dengan nilai anggaran Rp 648 juta, kemudian kami dapat tambah anggaran dari bantuan pemerintah provinsi sebesar 100 juta dan dari Kemendes Rp 50 juta,” tuturnya.
Meski merogoh anggaran besar, Tajuddin merasa optimis untuk dapat mengembalikan modal awal tersebut dalam waktu 4 tahun ke depan.
“Kami optimis anggaran kurang lebih sebesar Rp 1 miliar yang sudah diinvestasikan pada wisata ini bisa kami kembalikan,” tegas Kepala Desa Tajudin.
Baca Juga: Bello Bungalow, Destinasi Wisata Berbasis Penginapan
Sejauh ini, pendapatan BUMDes dari pengelolaan wisata Denda Seruni sekitar Rp 256 juta lebih. “Artinya dari Rp 1 miliar anggaran yang sudah kami investasikan untuk wisata ini baru 30 persen terpenuhi dalam waktu kurang 1 tahun. Sisa 70 persennya akan tercapai pada 4 tahun yang akan datang, baru kemudian desa akan dapat menikmati hasilnya,” jelasnya.
Adapun upaya lain yang akan terus dilakukan oleh pemerintah desa untuk dapat menunjang pendapatan BUMDes agar bisa lebih besar, ia berencana akan membuat wahana pemancingan umum di lokasi wisata Denda Seruni.***