Pengaruh Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam

- 12 Oktober 2023, 12:07 WIB
Pengaruh Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam Oleh: Fajrul Arsyad (Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Mataram)
Pengaruh Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam Oleh: Fajrul Arsyad (Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Mataram) /

Oleh: Fajrul Arsyad (Ketua Bidang PA HMI Cabang Mataram

WARTA LOMBOK - Umat Islam mengalami puncak kejayaannya pada masa kerjaan Usmani, Safawi, dan Mughal. Pada masa itu, Islam menyumbangkan berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi dasar peradaban modern saat ini, seperti ilmu kedokteran, fisika, aljabar, hingga astronomi.

 

Pelestarian dan penerapan cara berpikir yang moderat, dinamis, namun tetap dalam koridor adalah kunci membangun peradaban Islam pada masa itu. 

lambat laun kekuatan Islam menurun, ditandai oleh konflik keluarga kerajaan yang saling berebut kekuasaan. Kemudian masalah ekonomi yang membuat Mughal bergantung pada Inggris, karena lemahnya pemahaman tekhnologi.

Baca Juga: Ibadah Haji ; Kesabaran dan Etos Kerja!

Demikian pula Turki Usmani, sikapnya yang boros dan hidup mewah bebanding terbalik dengan pendapatannya. Adapun di Safawi salah satu kebijakannya memaksa madzhab syi’ah membuat sistem politik sehingga orang sunni melakukan pemberontakan.

Situasi inilah gambaran kemunduran ummat Islam. Periode tiga kerjaan tersebut berlangsung tahun (1503-1789), disebut sebagai periode kejayaan peradaban Islam, setelah sebelumnya mengalami kemunduran pasca jatuhnya dinasti Abbasiyah.

Kemajuan pada masa itu lebih pada aspek material, namun lemah pada bidang pemikiran, sains, seni dan filsafat. Hal ini dapat dilihat dari perekonomian, kekuatan militer dan wilayah teritorial negara yang kuat.

Kekuatan material tersebut tidak mendorong terjadinya perubahan pada bidang pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Ketidakseimbangan ini membuat umat islam belum bisa menandingi kekuatan eropa modern yang didukung sains dan teknolog.

Kebangkitan bangsa barat bermuara pada semangat keilmuan yang tinggi, yang membawa bangsanya menuju penemuan-penemuan baru dan penjelajahan samudra, serta revolusi industri.

Puncaknya adalah tindakan imperialisme terhadapa wilayah-wilayah yang mayoritas menganut ajaran Islam.

Baca Juga: Bendungan Tidak Terselesaikan, BWS: Kan Kontraknya Sudah Selesai

Kemunduran dunia Islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju negara-negara Islam serta menguasai dan menjajahnya.

Motivasi mereka datang ke negara-negara tersebut adalah semangat politik, ekonomi, dan agama. Hal ini dapat terlihat dari cara-cara mereka datang Ketika pertama kali ke negara-negara Islam.

Mereka datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur. Namun, semakin lama mereka terangsang oleh keuntungan besar dan ambisi kuat.

Hingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam.

Pada saat yang sama, dunia Islam sedang dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, hingga negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh kekuatan politik dan militer yang tangguh.

Saat itulah dunia Islam berada dalam kekuasaan kaum penjajahan Barat. Setelah bangsa Barat menguasai sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam, saat itu pula negara Barat menjajah ummat Islam dengan melakukan penyebaran agam Kristen melalui missionaris dan zendingnya. 

Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh Spanyol dan Portugis mempunyai tujuan yang sama, di samping mencari bahan mentah dan bahan baku, mereka juga mencari daerah tempat penanaman modal asing.

Di sisi lain, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah jajahannya. Walaupun usahanya tidak segencar Spanyol dan Portugis dengan semboyannya Gold, yaitu semangat untuk mencari keuntungan besar, Glory, yaitu semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan, Gospel, yaitu semangat menyebarkan agama Kristen di masyarakat yang terjajah.

Baca Juga: Mengejutkan! MARC MARQUEZ Pisah dengan Honda, Bikin Fans Sedih: Terimakasih Untuk Perjalanan Luar Biasa Ini..

Sebab itulah, kedua bangsa Barat tersebut terus gencar melakukan penjajahan terhadap negara-negara Islam dan berusaha menguasainya, sehingga dengan mudah mereka dapat menyebarkan ajaran Kristen.

Kondisi tersebut juga didukung oleh semangat balas dendam mereka terhadap bangsa-bangsa Islam yang dulunya pernah menjajah bangsa Barat, terutama Spanyol. Semangat balas dendam ini disebut dengan istilah reconquesta.

Dengan organisasi dan persenjataan modern, pasukan perang Eropa mampu melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan Islam.

Kekuatan-kekuatan Eropa menjajah satu demi satu negara Islam. Perancis menduduki Aljazair pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris sembilan tahun kemudian.

Tunisia ditaklukan pada tahun 1881, Mesir pada tahun 1882, Sudan pada 1889. Sementara itu, wilayah Islam di Asia Tengah juga tak luput dari penjajahan Barat. Umat Islam di Asia Tengah menjadi sasaran pendudukan Uni Soviet.

Dengan begitu, motivasi bangsa Barat dalam menjajah negara Islam tidak hanya didasari oleh semangat ekonomi dan politik, tetapi motivasi penyebaran agama juga termasuk di dalamnya.

Masyarakat Islam yang berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, hingga banyak di antara umat Islam yang melarikan diri dari tempat tinggalnya, atau bertahan dengan melakukan perlawanan dengan perlengkapan seadanya.

Gerak langkah umat Islam diawasi dengan ketat, hingga mereka tidak dapat mengembangkan peradabannya, atau paling tidak mempertahankan peradaban Islam yang masih ada.

Hampir semua sistem Barat diterapkan di dunia Islam, termasuk peradabannya. Masyarakat Islam diubah budayanya. Alhasil, pola hidup dan pemikiran umat Islam mengikuti bangsa Barat.

Baca Juga: Nonton MotoGP Mandalika Sambil Liburan, Berikut 5 Akomodasi Estetik yang Nyaman di Sekitran Sirkuit

Dampak Imperialisme

Dengan adanya penjajahan barat atas dunia Islam telah membawa Eropa ke dalam kontak langsung dengan dunia Muslim dan terjadinya hubungan antara timur dan barat.

Kontak ini menimbulkan saling tukar pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang progresif dan maju memberi dorongan besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.

Hal ini melahirkan suatu bagian penting dalam menumbuhkan Renesanncedi Eropa. Keuntungan penjajahan Barat atas Islam bagi Eropa secara ekonomi adalah menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan penemuan penting, seperti kompas pelaut, hingga kincir angin dari orang Islam. 

Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang maju dan mempelajari kehidupan industry timur yang lebih berkembang.

Ketika kembali ke Eropa, mereka mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang timur, dan karena kepentingan ini perdagangan antara timur dan barat lebih berkembang.

Kegiatan perdagangan tersebut mengarah pada perkembangan kegiatan maritime di Laut Tengah. Orang-orang Islam yang pernah menguasai Laut Tengah kehilangan kekuasaan, sementara orang Eropa bebas menggunakan jalan laut melalui Laut Tengah tersebut.

Dalam bidang politik, akibat penjajahan adalah penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan. Paham ini kemudian dikembangkan oleh kaum yang ingin mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara.

Hampir seluruh negeri Islam di dunia yang pernah dijajah bangsa Barat berubah struktur pemerintahan dan landasan negaranya menggunakan gaya Barat. Hal ini pada akhirnya menekan masyarakat yang mendiami wilayah Islam, hingga memperlakukan masyarakat Islam tidak sewajarnya.

Baca Juga: Tiba di Mandalika Alex Rins Langsung Cukur Rambut, Bagnaia Ngakak Jadi Pawang Hujan

Sebab itulah, persoalan politik harus diantisipasi sejauh mungkin, agar tidak membahayakan bagi kehidupan bangsa dan masyarakat Islam di seluruh dunia.***

Editor: Mahfuz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah