Momentum Hardiknas 2024, Psikologi Kognitif Asal UI Paparkan Pentingnya Pendidikan Karakter di Masa Kini

- 2 Mei 2024, 14:25 WIB
Psikologi Kognitif asal UI Dr. Dyah jelaskan soal pentingnya pendidikan karakter
Psikologi Kognitif asal UI Dr. Dyah jelaskan soal pentingnya pendidikan karakter /Tangkap layar Instagram.com/@psikologi.ui

WARTA LOMBOK - Hari ini, tepat pada tanggal 2 Mei, seluruh masyarakat Indonesia tengah memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Guna membangun peradaban manusia ke arah lebih baik, maka pendidikan adalah salah satu unsur penentu pembentukan manusia yang bermartabat. 

Namun, ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang melihat dan mengukur taraf atau kualitas pendidikan seseorang dari prestasi akademik semata.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Guru Non-Sertifikasi dari Ditjen GTK terkait Program PPG Daljab

Padahal jika direnungi lebih jauh, pendidikan bukan hanya sebatas pengajaran, melainkan perlu adanya sebuah proses yang dapat memupuk individu menjadi pribadi yang berkarakter. Hanya saja di Indonesia sendiri, pendidikan karakter sepertinya masih belum menjadi fokus utama. 

Salah seorang pakar Psikologi Kognitif Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), yakni Dr. Dyah Triarini Indirasari, M.A., Psikolog, menjelaskan soal karakter yang seharusnya menjadi fokus utama dalam pendidikan hari ini.

Ia mengatakan bahwa karakter merupakan nilai positif yang dimiliki seseorang, yang digunakan dalam berperilaku di kehidupannya sehari-hari.

Baca Juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemendikbudristek Bergelar Dibuka 2 Mei 2024, Berminat Lengkapi Syaratnya

Dr. Dyah Triarini juga menyampaikan 3 kebutuhan dasar yang fundamental bagi perkembangan individu yang optimal dan berkarakter. Tiga hal itu yakni kebutuhan akan kompetensi, kebutuhan akan otonomi, dan kebutuhan akan keterhubungan.

“Ketiga hal ini dapat mendukung terbentuknya kepribadian yang utuh dan berkarakter. Dalam arti, jika individu tersebut dapat mengembangkan dirinya sehingga memiliki keterampilan dan kemampuan yang relevan dalam kehidupannya (kompetensi) sekaligus mempunyai kendali dan kebebasan dalam mengambil keputusan (otonomi), serta memiliki hubungan sosial yang baik (keterhubungan). Maka, individu tersebut akan bisa lebih optimal dalam mengaktualisasikan diri sehingga kepuasannya akan kehidupan yang dijalani juga akan semakin meningkat,” kata Dr. Dyah menerangkan secara lebih jelas, dikutip Warta Lombok dari Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 2 Mei 2024.

Kebutuhan akan kompetensi, lanjut Dr. Dyah, dapat tersalurkan salah satunya melalui pendidikan yang dijalani oleh individu, baik pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Baca Juga: Nadiem Makariem Tetapkan Usia Minimal Calon Peserta Didik Baru Tingkat SD Tidak Lagi 6 Tahun

Pengalaman dan latihan yang baik tentu akan membentuk karakter seseorang dan menjadi dasar bagaimana individu dapat terus mengembangkan dirinya sesuai dengan kebutuhan ataupun minat serta bakat yang dimiliki.

“Oleh karena itu, berbagai kegiatan yang mampu memperkaya pengalaman belajar menjadi sangat penting, karena di situ individu bisa mengeksplorasi dirinya dan mengetahui kemampuan-kemampuan yang relevan dan perlu dikembangkan,” ujar Dr. Dyah.

Dalam sistem pendidikan, perlu juga tuk memberikan ruang bagi individu untuk berkembang dan bisa memupuk rasa percaya dirinya, sehingga nantinya individu akan memiliki kemandirian sekaligus kebebasan yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Kekerasan Seksual yang Sering tak di sadari di lingkungan Pendidikan, Cek di sini apa saja bentuknya .!

Selain itu, pengalaman akan keberhasilan juga perlu diberikan sehingga individu merasa dirinya mampu dan bisa menghadapi berbagai macam situasi. Di sinilah sistem pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk moral dan karakter seseorang.  

Menurut Dr. Dyah, jika dilihat dari batasan tujuan pendidikan nasional, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan mungkin sudah menampilkan karakter yang ingin dibentuk. Namun, dalam pengimplementasiannya di lapangan masih belum tertata dengan baik.

Dr. Dyah pun mengatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia lambat laun diharapkan mampu mengarah ke pembentukan karakter yang menonjol.

Baca Juga: Usai Laksanakan Ujian Disertasi, Eks Bupati Lotim Sukiman Azmy Sukses Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam

Keberhasilan pendidikan karakter di Indonesia pun dapat tercermin dari perilaku masyarakatnya. Jika masyarakat Indonesia sudah menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang baik, hal ini tentu sebagai tanda bahwa pembentukan karakter melalui pendidikan sudah berhasil di Indonesia.

Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Adapun kualitas SDM yang baik dapat terbangun apabila sistem pendidikan juga mengutamakan pendidikan karakter yang baik.

Baca Juga: Mau Lulus SMA atau SMK Tahun Ini? Berikut Kuliah Gratis dan Ikatan Dinas yang Bisa Dicoba

“Kita sudah lihat sendiri, bangsa lain yang lebih maju, seperti Jepang, memiliki pendidikan karakter yang sangat baik dan ini diperoleh tidak hanya dari sistem pendidikan yang diterapkan, tetapi juga dari budaya yang juga terus dilestarikan,” ungkap Dr. Dyah.

Maka dari itu, agar bisa mencapai hal tersebut, Dr. Dyah mengatakan bahwa salah satu transformasi sosial yang diharapkan yakni adanya pendidikan yang berkualitas dan merata.

Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, konten-konten keilmuan menjadi hal yang mudah untuk diakses di mana saja dan kapan saja.

Baca Juga: Kolaborasi dengan BPDPKS, Kementerian Pertanian Buka Seleksi Beasiswa SDMPKS 2024

Akan tetapi, bagaimana membentuk pribadi yang mandiri, bermoral, dan memiliki 21st century skills (berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah, berkolaborasi, memiliki kemampuan berkomunikasi, dapat menjadi warganegara global, dan memiliki literasi digital) yang masih belum terlihat.

Padahal sama-sama diketahui, bahwa skills tersebut sangat diperlukan untuk manusia bisa beradaptasi dalam berbagai perubahan yang akan dialaminya di masa mendatang.

Di sisi lain, ada hal lain yang tidak kalah penting, yaitu bimbingan dan dukungan dari lingkungan, baik dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Baca Juga: CONGRATS! Jurnal Ulumuna UIN Mataram Masuk Peringkat 100 Besar Dunia dalam Bidang Religious Studies

Bimbingan serta dukungan seperti itu tentu sangat dibutuhkan untuk memberikan kesempatan pada anak dalam menerapkan perilaku yang baik, menginternalisasi nilai-nilai yang baik, dan kemudian akan membentuknya menjadi manusia yang berkarakter baik.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah