Menjadi Guru Honorer Tidak menjadi Penghalang Nurul Wahidah Bekerja Sampingan Sebagai Penjual Donat

- 27 Februari 2021, 05:20 WIB
Nurul Wahidah, guru honorer asal Aikmel Timur yang memiliki bisnis online roti donat.
Nurul Wahidah, guru honorer asal Aikmel Timur yang memiliki bisnis online roti donat. /Dok. Warta Lombok/Agus Supriono

WARTA LOMBOK – Nurul Wahidah seorang guru honorer yang berasal dari Desa Aikmel Timur Kecamatan Aikmel Lombok Timur.

Di samping profesinya sebagai guru honorer di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Aikmel, dia juga mengisi waktu luangnya sebagai penjual roti donat secara online.

Berwirausaha sebagai penjual roti donat merupakan salah satu jalan yang dipilih untuk menopang keberlangsungan hidupnya di sela-sela jadwalnya mengajar sebagai guru honorer.

Baca Juga: Kampanyekan Pola Hidup Sehat, SMPN 1 Aikmel Terpilih Menjadi Pilot Project Sekolah Sehat

Meskipun profesi barunya sebagai penjual roti donat, tanggung jawabnya sebagai guru honorer tetap dijalankan.

Di samping itu selain berprofesi menjadi guru dan penjual roti donat dia juga punya tanggung jawab besar sebagai seorang isteri kepada suaminya.

Selain memiliki tanggung jawab sebagai isteri, Wahidah juga memikul beban yang luar biasa sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, kondisi kesehatan bapaknya yang semakin menua membuatnya harus membagi waktu dengan teratur.

Saat dikonfirmasi wartalombok.com, Wahidah harus mengurus bapaknya yang saat ini sedang terbaring sakit. Ibunya juga sudah meninggal dunia tiga tahun silam.

Baca Juga: Liang Sandwich Bar dan Liang Crispy Roll Ajak Masyarakat untuk Lebih Produktif dalam Bekerja

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 5,1 Mengguncang Banten, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

Wahidah merupakan wanita super aktif, dia dikenal sebagai sosok yang berpenampilan sederhana namun tetap terlihat berwibawa.

Usaha yang dilakukan dengan profesi barunya ini, dia harus bangun tengah malam untuk membuat adonan roti donat untuk dijual keesokan harinya.

Wahidah seorang pekerja keras, penuh semangat tanpa mengenal lelah.

“Saya bekerja banting tulang bukan berarti suami saya melepas tanggungjawabnya sebagai seorang suami, tapi saya ingin membantu suami saya mumpung saya masih bisa dan sehat,” ungkapnya.

“Yang menjadi penyemangat saya menekuni profesi baru ini adalah suamiku tercinta dan bapakku tersayang, ketika aku menatap suamiku apalagi bapakku yang terbaring sakit, lelah saya hilang dengan begitu saja,” tutupnya.

Baca Juga: Istri Daus Mini Minta Tes DNA Anaknya, Sang Mantan Gandeng Komnas Perlindungan Anak

Baca Juga: CPNS 2021 Dibuka April Mendatang, 1,3 Juta Formasi Disiapkan dan Simak Cara Pendaftaran

Dalam menjalankan usaha barunya ini Wahidah memanfaatkan kemajuan teknologi yang serba modern saat ini, lewat media sosial Facebook, dia menawarkan barang dagangannya dengan tehnik open booking (order) terlebih dahulu. Waktu di luar sekolah digunakan untuk mengantarnya dengan sistim COD.

Roti donat yang dibuatnya berbagai macam varian dan cita rasa yang khas membuat donatnya tidak pernah sepi pelanggan, bahkan dia selalu mendapatkan pujian dan testimony positif dari pelanggannya.

Tidak hanya di dunia maya, orderan juga kerap datang dari sesama teman mengajarnya, sehingga Wahidah harus menambah porsi setiap kali membuat adonan donat.***

Editor: ElRia Shd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah