Baca Juga: Grand Final Pemilihan Puteri Mandalika Tahun Ini Digelar Terbatas dalam Suasana Pandemi Covid-19
Tradisi di Lombok dahulu, jika seseorang ingin dicintai oleh orang lain, maka harus menggunakan Senggeger untuk menaklukkan hatinya, namun sekarang cukup berpenampilan keren, pakai motor atau mobil bagus, wanita atau lelaki yang diinginkan pasti akan tertarik.
Dulu orang-rang putus cinta terkadang untuk melampiaskannya dengan menangis sehari semalam, bahkan ada yang sampai gila.
Namun kini banyak mengatakan orang lebih berpikir realistis dengan menganggap menangisi seseorang yang telah menjadi milik orang lain hanya akan membuang waktu.
Di masyarakat Sasak sendiri, kebiasaan mendatangi dukun sudah mulai menurun secara drastic, kalau dulu dukun itu bisa saja mendadak menjadi kaya, akan tetapi kalau sekarang seiring berkembangnya teknologi, segala macam masalah kehidupan dapat diselesaikan secara ilmiah dan rasional.
Ideologi masyarakat Sasak Lombok mengenai Senggeger sudah mulai bergeser, banyak yang mengatakan jika itu hanya berlaku zaman dulu.
Dengan demikian pola pikir seperti itu menunjukkan bahwa keyakinan atau tingkat kepercayaan masyarakat tentang mantra Senggeger sudah mulai luruh.
Seperti itulah yang terjadi dalam masyarakat Sasak, kalaupun terjadi di daerah yang lain, itu bukan kebetulan melainkan itu menandakan bahwa Indonesia ini merupakan negara yang banyak mempercayai mitos.***