Ustadz Ahmad Al Habsyi Kunjungi Lombok, Sempat Guyon dengan Bahasa Sasak

- 21 Juni 2021, 06:35 WIB
Ustadz Ahmad Al Habsyi mengunjungi pulau Lombok pada hari Minggu (20/6/2021) dalam rangka safari program Mencetak Sejuta Al Quran.
Ustadz Ahmad Al Habsyi mengunjungi pulau Lombok pada hari Minggu (20/6/2021) dalam rangka safari program Mencetak Sejuta Al Quran. /Instagram/@ustadzalhabsyi

WARTA LOMBOK - Ustadz kondang Ahmad Al Habsyi melakukan kunjungan ke pulau Lombok bersama rombongan Komunitas Riau Mengaji pada hari Minggu, 20 Juni 2021.

Sosok Ahmad Al Habsyi merupakan salah satu penceramah yang cukup familiar di Tanah Air karena sering tampil di layar kaca.

Ia juga kerap diundang menjadi juri tahfidz Al Quran yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Penemuan Bayi Dua Hari di Atas Batu Dekat Kali Sikur Lombok Timur Gegerkan Warga

Baca Juga: Polsek Kuta Lombok Tengah Adakan Razia, Berantas Aksi Premanisme

Kedatangan Ahmad Al Habsyi ke pulau Lombok adalah dalam rangka safari yang ia lakukan ke seluruh wilayah Indonesia dan kini ia menyinggahi Pulau Lombok tepatnya di Desa Kawo Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.

Ustadz berdarah Arab Palembang tersebut mengisi pengajian di Majelis Dzikir al-Masyhudien Desa Kawo, yang rutin diadakan pada hari Minggu.

Di sela-sela kajian yang ia sampaikan, Ahmad Al Habsyi sesekali bercanda dengan menggunakan bahasa Sasak logat khas Desa Kawo sehingga banyak jamaah tertawa mendengar hal tersebut.

Ia sering kali mengucapkan kata “inak-amak” yang berarti ibu-bapak dan kata “tetu” yang berarti benar dan sering digunakan sebagai kata tanya sehingga para jamaah tertawa karna menggunakan bahasa Sasak.

Ayah dari tiga orang anak ini mengaku belajar bahasa Sasak di tengah perjalanannya ke Lombok.

Dalam pengajiannya, Ustadz Ahmad Al Habsyi menyinggung tentang imam di depan dan makmum di belakang. Beliau kemudian menanyakan bahasa Kawo depan dan belakang.

Baca Juga: Mayat Bayi Perempuan Usia 2 Hari Ditemukan di Atas Batu Pinggir Kali Sikur Lombok Timur

Baca Juga: Mencuri HP di Bawah Bantal, Empat Penadahnya di Lombok Timur Diringkus Polisi

Para jamaah pun menjawab dengan bahasa Sasak desa Kawo yaitu “julew” yang berarti depan dan “murer” yang berarti belakang. Mendengar hal tersebut, Ustadz Ahmad Al Habsyi langsung tertawa.

“Bahasa apaan sih ini, kayaknya ini bahasa planet,” katanya disambut tawa para jamaah.

Hingga sampai pada penutup kajiannya, beliau membuka syafaah atau donasi bagi siapa saja yang ingin menyumbang untuk membantu melancarkan program Komunitas Riau Mengaji, yaitu mencetak satu juta Al Quran.***

 

Editor: Herry Iswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah