"Cepat bertindak, jk tidak, akan semakin besar pemikiran teroris ala al-Qaeda & ISIS ini!." Cuitan ini diunggah melalui akun @Ayang_Utriza pada Senin 30 November 2020.
Baca Juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Dinas
Adapun video ketiga yang diunggah akun @Prahasta_1 terlihat beberapa orang lantunkan azan dengan lafadz yang sama sembari memegang senjata tajam.
Tambahan adzan "Hayya Alal jihad" ini bawa pedang dan celurit apa mereka2 ini mau salat?
— Rangga Bayu Prahasta (@Prahasta_1) November 30, 2020
Jujur baru tahu ada adzan model begini, mungkin para ustadz dan Kyai ada yang tahu referensi kitab nya? Atau saudara-saudara kita ini mengaji di mana? pic.twitter.com/ngLEiqw6pu
Sayid Machmoed Bin Syekh Abu Bakar (BSA) turut menanggapi unggahan akun tersebut.
"Sudah frustrasi, bentar lagi depresi, habis itu gantung diri." cuitan ini diposting pada Senin, 30 November 2020 melalui akun @sayidmachoed.
Cendekiawan muslim lainnya, Ustadz Ibnu Kharish LC, M. hum menjelaskan riwayat perubahan lafal adzan.
"Pada masa awal-awal korona, kita juga pernah dengar seorang muazin dari Kuwait yang mengganti "hayya 'alas sholah" dengan "shollu fi buyutikum atau shollu fi rihalikum" 'shalat lah di rumah kalian masing-masing'.
Nah, kalau yang ini ada riwayat dan landasannya." Salah satu rangkaian cuitan yang diunggah melalui akun pribadi, @Ustadz_Ahong pada Senin, 30 November 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Dewi Tanjung Bilang Sesuatu yang Kurang Pantas