Menko Luhut Berharap BPPT Dapat Tingkatkan Produksi dalam Negeri Melalui Food Estate

12 Maret 2021, 12:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usulkan membuka pariwisata bali, angka covid sudah menurun /Instagram/@luhut.pandjaitan

WARTA LOMBOK - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut turut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Luhut menekankan bahwa BPPT harus sukses melakukan rekayasa teknologi pada sektor kemaritiman dan transformasi digital.

Rekayasa teknologi pada sektor kemaritiman dan transformasi digital berguna untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021, Menko Luhut Ungkap Pentingnya Kita Gunakan Produk Dalam Negeri

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter BPPT @BPPT_RI pada 9 Maret 2021, selain pada bidang tersebut, Luhut juga meminta BPPT aktif meningkatkan produksi dalam negeri.

Menko Luhut meminta BPPT berperan aktif meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, terutama implementasi program prioritas nasional.

Implementasi program prioritas nasional seperti food estate harus diperkuat dan disegerakan. Tidak lain agar memiliki daya saing lebih dibandingkan produk impor.

Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencangkup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

Melalui akun twitter BPPT, dijelaskan bahwa pada tahun 2020, Food Estate Sumatera Utara difokuskan untuk pengembangan Pusat Keunggulan Pertanian seluas 1000 hektar.

Lahan tersebut ditanami komoditi kentang, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu juga menjadi kawasan percontohan kerjasama.

Baca Juga: KPK Fokus Bekerja Bongkar dan Tangkap Pelaku Lahan DKI Jakarta, Firli Bahuri: Kami Memahami Keinginan Rakyat

Lahan percontohan kerjasama terjadi antara petani dan investor dengan pendampingan dari Kementerian Pertanian dan Pemerintahan Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dalam waktu dekat pemerintah berencana mengembangkan Food Estate seluasi 61.000 hektar yang meliputi beberapa wilayah.

Wilayah tersebut yaitu Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Pakpak Bharat. Wilayah tersebut akan diisi dengan komoditas utama tanaman hortikultura, perkebunan dan herbal.

Kawasan tersebut dikembangkan oleh tim terpadu yang terdiri dari Kemenko Marves, KLHK, BPPT, Kementan, BPN, PUPR, Pemprov Sumut, dan jajaran Pemkab.

Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan bahwa BPPT akan mendayagunakan Kecerdasan Artifisial untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Termasuk bagaimana teknologi KA akan dimanfaatkan di Ibukota negara baru, serta bagaimana membangun industrial innovation.

Baca Juga: Langgar Janji untuk Tidak Ke Istana, Teddy Gusnaidi: Amien Rais Adalah Tokoh yang Tidak Patut Diteladani

Terkait pemulihan ekonomi seperti dikatakan Presiden Jokowi, BPPT diharapkan mampu menjadi otak pemulihan ekonomi nasional.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Twitter@BPPT_RI

Tags

Terkini

Terpopuler