Bank Indonesia Optimis Joe Biden Bawa Pengaruh Terkait Aliran Modal ke Indonesia

- 22 Januari 2021, 08:16 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. /YouTube/Bank Indonesia

WARTA LOMBOK - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo turut antusias dengan pergantian presiden Amerika Serikat yang ke-46 yang diharapkan berimbas positif terhadap aliran modal asing ke Indonesia.

Joe Biden yang resmi dilantik menjadi presiden AS pada hari Rabu waktu setempat akan berdampak bagus khususnya terkait keuangan Indonesia.

Perry Warjiyo optimis akan ada peningkatan jumlah aliran modal asing yang masuk dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula, Menggunakan Terpal untuk Efesiensi Lahan dan Maksimalkan Hasil

Hal tersebut diungkapkan ketika menggelar pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan secara virtual, Kamis, 21 Januari 2021. Perry menyebut nominal modal asing yang akan masuk berpotensi akan meningkat mengacu kepada sosok Joe Biden yang akan memimpin kebijakan AS.

"Kami perkirakan untuk Indonesia, insyaallah tahun ini aliran modal asing investasi portofolio ke Indonesia akan meningkat menjadi USD19,1 miliar," ungkap Perry.

Meski masih sebatas angka estimasi, namun Perry yakin jika jumlahnya akan lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar 11 miliar dolar AS.

Dilansir Warta Lombok.com dari Jakpus News melalui artikel "Pelantikan Joe Biden Buat Bos BI Antusias Sebab Bisa Bawa Modal Asing Masuk RI", bos bank sentral itu haqqul yakin Indonesia menjadi salah satu tujuan utama investasi portofolio dari global.

"Kami merasa optimistis kondisi pasar keuangan global akan terus kondusif dan aliran modal asing ke negara berkembang akan terus meningkat, dan Indonesia kita patut bersyukur karena menjadi salah satu tujuan utama investasi portofolio dan kami perkirakan mencapai USD19,1 miliar," paparnya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Akan Cair Perbulan, Besaran BSU Rp600 Ribu

Perry mengamati pernyataan-pernyataan Joe Biden sangat menyejukkan, seperti upaya Pemerintah AS terhadap langkah vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Termasuk juga kemungkinan kenaikan dan peningkatan ekspansi fiskal oleh Pemerintah AS.

"Tentu kita harapkan (upaya itu) bisa mendukung pemulihan ekonomi di AS lebih lanjut. Itu juga tentu kita cermati dengan statement dalam inagurasi Joe Biden terhadap kondisi pasar keuangan global semakin positif di mana sebelumnya ada peningkatan jangka pendek mengenai peningkatan tekanan global juga dengan ekspektasi kenaikan yield US treasury," papar dia.

Selain itu, lanjut Perry Warjiyo, Joe Biden juga menegaskan bahwa US yield treasury akan mengalami penurunan dan kondisi pasar keuangan global akan semakin baik.

Hal ini sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia terhadap perbaikan ekonomi global.

Perbaikan ekonomi global juga didukung oleh berlanjutnya stimulus kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Akan Cair Perbulan, Besaran BSU Rp600 Ribu

Demikian juga dari berlanjutnya kebijakan moneter yang akomodatif, suku bunga acuan yang rendah, serta ekspansi moneter di banyak negara yang dapat menyebabkan kondisi likuiditas akan semakin meningkat.

"Berdasarkan pemikiran tersebut, kami perkirakan bahwa aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke negara berkembang termasuk Indonesia akan meningkat," pungkas Perry.

Kondisi politik Amerika Serikat tak dipungkiri akan berimbas kepada sektor perekenomian global. Joe Biden dengan kebijakannya diharapkan berimbas positif terhadap perkembangan keuangan Indonesia***(Jakpus News/Anggie Ariesta)

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Jakpus News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah