Keesokan harinya Gangga memberitahukan keinginannya untuk mengikuti lomba kepada ibu kepala sekolah. Guru di sana sempat menertawakan Gangga.
Kepala sekolah sangat menghargai keinginan Gangga, dan berpesan kepada Gangga untuk mempersiapkannya dengan baik maka sekolah akan mendaftarkan mereka.
Sesampainya di rumah Gangga mengerjai nenek Kanta agar ia mau menemaninya untuk olahraga yoga, nenek Kanta kemudian pergi dengan kesal karena dikerjai oleh Gangga.
Sedangkan di rumah bapak menteri ia menugaskan anak buahnya untuk menghabisi saksi kunci yang membawa video bukti kejahatannya.
Gangga marah karena ada seseorang yang menabraknya saat membawa sayuran di pasar, orang itu terlihat ketakutan karena anak buah bapak menteri berniat membunuhnya.
Dia kemudian menaruh CD yang berisi video kejahatan pak menteri itu di dalam tas belanjaan Gangga, para penjahat itu mengejar saksi ia lalu ia tertabrak di jalan dan meninggal.
Bapak menteri sangat puas karena saksi kunci itu telah tewas namun ia sangat kecewa karena bukti video kejahatannya tidak ada.
Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk mencari video CD itu yang berada di tas Gangga.
Sementara itu Gangga mengajak semua teman-temannya untuk mengikuti kompetisi, dan Gangga bisa meyakinkan guru dan teman-temannya untuk mengikuti lomba menari.