Prabha menutup wajahnya dengan selendang dan para premannya menodongkan pistol pada kepala Sagar dan Gangaa.
“Siapa lau, mengapa kau melakukan ini pada keluargaku,” ucap Sagar.
Prabha hanya terdiam, ia melangkah maju kemudian membuka selendang yang menutupi wajahnya.
Baca Juga: Resep Kerang Dara Asam Manis, Rasanya Enak Gak Kalah dengan yang Dijual di Restoran
Semua orang terkejut melihatnya dan nenek Kanta geram kemudian memakinya.
“Hanya karena harta kau mau melakukan tindakan murahan ini,” ucap nenek Kanta.
Prabha tertawa bak orang gila, ia mengenang bagaimana anaknya Yash meninggal dunia di tangan Sagar.
“Aku telah dari lama memimpikan kehancuran keluarga ini, aku membenci keluarga ini yang telah berani membunuh putraku Yash, sekarang gilaran kalian akan mati satu persatu,” ucap Prabha.
Prabha pun duduk di samping kursi Sabar da bertanya tentang siapa orang yang paling ia cintai di dunia ini.
Baca Juga: Berdoa atau Berharap Agar Mimpi Basah? Begini Etikanya
Prabha mengajaknya bermain pertaruhan nyawa dan memberikannya kertas kosong untuk ditulis Sagar tentang orang yang dicintainya tersebut.