“Bertahanlah tuan, kau akan baik-baik saja” hibur Angre.
Vans tertawa dan mereka berjalan ke depan sambil membicarakan masa lalu saat keduanya pertama kali bertemu.
“Aku mohon bertahanlah, akau akan dibunuh Ishani jika membiarkanmu celaka tuan,” ucap Angre.
“Cukup Angre, waktuku telah tiba, kutitipkan semua keluargaku padamu, aku mohon jaga anakku,” kata Vans.
Tiba-tiba Viom telah berdiri di hadapan mereka berdua sambal tertawa terbahak melihat keputus asaan Vans dan Angre.
“Waktumu sebentar lagi Vans, serahkan berlian milikmu lalu aku dengan sukareal memberikan penawar racun inin padamu,” ucap Viom.
Vans tertawa sedangkan Angre mencoba membujuk Vans untuk menyerah pada Viom.
“Aku lebih baik mati dari pada harus menyerah padamu,” ucap Vans.