Bocah 14 Tahun di AS Sukses Merakit Reaktor Nuklir Secara Swadaya di Rumahnya

2 Mei 2021, 19:19 WIB
Masih berusia 14 tahun, Jackson Oswalt menjadi orang termuda yang berhasil merakit reaktor nuklir. Lebih mencengangkan lagi, ia melakukannya secara swadaya di rumahnya. /(Foto: Chris Oswalt)

WARTA LOMBOK - Jackson Oswalt sekilas tak beda dari anak-anak SMP kelas delapan kebanyakan di Memphis, Amerika Serikat. Dia suka main tenis dan lari. Dia rajin sekolah dan sering main bareng teman sebayanya.

Dia bahkan suka main game Fortnite. Namun, yang sedikit "beda", bocah 14 tahun ini gemar mengutak-atik reaktor nuklir di kamar rumahnya. Dia merakit reaktor itu secara swadaya sejak usia 12 tahun.

Hobinya yang tak lazim ini dimulai beberapa tahun lalu, tepatnya saat Oswalt melihat berita sosok bernama Taylor Wilson.

Baca Juga: Dihantam Badai Covid-19, WHO Menyebut Situasi di India Sangat Memilukan

Pada 2008, Wilson yang masih 14 tahun mampu merakit reaktor fusi nuklir di garasi rumahnya kawasan Reno, Nevada.

Keahliannya ini menjadikan Wilson sebagai orang termuda yang pernah menguasai teknologi fusi nuklir.

Dia sontak mendapat banyak pujian dan penghargaan atas prestasinya. Wilson bahkan bisa bertemu langsung Presiden Barack Obama kala itu.

Wilson kini sudah berusia 24 tahun, dan berprofesi sebagai peneliti yang ingin membuat fusi nuklir menjadi lebih efisien.

Gelar Wilson direbut oleh Oswalt pada Januari 2018. Oswalt bisa melakukannya di usia 12. Anggota forum Fusor.net, yang terdiri dari fisikawan dan penggemar fisika, memverifikasi hasil ciptaan Oswalt.

Dia pun menjadi orang termuda yang pernah merakit reaktor fusi nuklir aktif. Jackson Oswalt adalah remaja kompetitif, sehingga kisah Wilson memotivasinya melakukan hal serupa.

"Begitu saya melihat Wilson sukses melakukannya, saya pikir tidak ada salahnya mencoba juga,” kata Oswalt.

Baca Juga: Amerika Serikat Segera Melegalkan Ganja Usai Mendapat Dukungan dari Presiden Joe Biden

Lalu, bagaimana cara Oswalt membuat reaktor nuklir rakitan?

Pertama-tama Oswalt mempersiapkan fusi nuklir, suatu proses di mana atom dihancurkan berbarengan untuk menghasilkan energi. Proses ini jauh lebih aman daripada fisi nuklir yang dapat membelah atom.

Fisi digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menghasilkan energi. Tak seperti fisi nuklir, proses fusi tidak memiliki risiko kehancuran. Jumlah limbah radioaktif yang dihasilkan juga jauh lebih sedikit.

Untuk mencapai fusi, harus dapat menghasilkan hingga 100 juta derajat Celcius. Itu berarti energi yang dipakai lebih banyak daripada yang dihasilkan. Para ilmuwan berusaha mengakali proses ini, tapi belum berhasil sampai sekarang.

Oswalt menjajal tantangan itu. Dia mempelajari semua teori yang diperlukan untuk merakit reaktor fusi nuklir, mulai dari bahan-bahan dasar, alat-alat, sampai berapa lama proses fusinya.

Oswalt dengan cepat memahaminya. Sejak balita, dia sering menghabiskan waktu berjam-jam menciptakan berbagai hal di toko kayu milik kakeknya. Itulah sebabnya dia yakin bisa merakit reaktor nuklir.

Baca Juga: Pria ini Sembuhkan Orang dengan Kentut di Kepala dan Lubang Hidung yang Ia Sebut Sebagai Mukjizat

Keinginan mengalahkan Wilson lah yang mendorong Oswalt membangun reaktor nuklirnya sendiri. Dia juga berambisi menjadi orang termuda yang mencapai fusi nuklir.

"Saya tertarik dengan tantangannya. Saya selalu kepikiran untuk menjadi yang termuda," katanya.

Oswalt mulai mendalami laporan banyak peneliti independen tentang cara mereka membangun reaktor. Dia lalu mengumpulkan daftar bahan-bahan yang dibutuhkan, yang katanya senilai US$10.000 (setara Rp143 juta).

Meski awalnya bingung, orang tua Oswalt menyanggupi keinginan buat hati mereka untuk merakit reaktor.

"Berbeda dari Jackson, fusi nuklir tidak terlalu menarik perhatian saya, yang bekerja di perusahaan ortopedi. Setidaknya saya sebagai orang tua merasa bangga melihat semangatnya," kata ayahnya, Chris Oswalt.

Oswalt mulai menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di rumah. Dia sibuk merakit reaktor di ruang bermain yang dia ubah jadi laboratorium.

Dia meniru cara orang-orang yang sudah pernah melakukannya agar proyeknya bisa lebih bagus dari mereka.

Baca Juga: Penceramah Asal Malaysia Tuai Kecaman Usai Berfoto Bersama Selebgram Seksi

Menurut Oswalt, percobaannya hanya mengandalkan uji coba berulang kali. Gagal coba lagi. Begitu seterusnya.

Oswalt tidak takut sama sekali saat berurusan dengan listrik berkekuatan 50.000 volt dan bahan radioaktif. Namun, orang tuanya yang khawatir akan keselamatannya meminta Oswalt berkonsultasi dengan orang yang lebih paham soal nuklir.***

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler