John McAfee, Pengusaha Teknologi Software Raksasa Asal AS Ditemukan Meninggal Bunuh Diri di Spanyol

24 Juni 2021, 20:49 WIB
Pengusaha teknologi John McAfee ditemukan meninggal bunuh diri di Spanyol. /Twitter.com/@officialmcafee

WARTA LOMBOK - Pengusaha teknologi AS kelahiran Inggris John McAfee meninggal hari Rabu, 23 Juni 2021 karena bunuh diri di sebuah penjara di Barcelona.

Peristiwa ini terjadi setelah pengadilan tinggi Spanyol meresmikan proses ekstradisi McAfee ke AS atas tuntutan penghindaran pajak, terang pengacaranya.

Pengacara McAfeee, Javier Villalba mengatakan perintis software anti virus ini meninggal karena gantung diri akibat depresi setelah ditahan sembilan bulan di penjara.

Baca Juga: Tangkal Dampak Negatif Game Online, Bupati Mukomuko Layangkan Surat ke Menkominfo

Selama sidang pengadilan bulan lalu, pria berumur 75 tahun ini mengatakan saat seumur ini, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di penjara jika dihukum di Amerika Serikat.

"Saya berharap pengadilan Spanyol bisa melihat ketidakadilan akan hal ini," katanya kemudian menambahkan, "AS ingin menjadikan saya sebagai contoh."

McAfee telah hidup selama bertahun-tahun melarikan diri dari pihak berwajib AS, beberapa kali di antaranya dia melarikan diri menggunakan yacht raksasa.

McAfee pernah didakwa di Tennessee atas kasus yang sama dan menerima tuduhan atas kasus penipuan mata uang kripto di New York sebagaimana dikutip wartalombok.com dari Reuters.

Baca Juga: Sinopsis Uttaran: Rathore Menyelamatkan Surabhi dari Kejahatan Nirbay dan Keluarga Akash

Pendiri berbagai varian teknologi ini ditahan pada tanggal 3 Oktober di bandara Barcelona ketika dia sudah hendak terbang ke Istanbul dengan paspor Inggris, terang seorang informan polisi Spanyol saat itu.

McAfee diketahui bekerja untuk NASA, Xerox dan Lockheed Martin sebelum meluncurkan anti virus berbayarnya yang pertama di dunia tahun 1987.

McAfee menjual perusahaan softwarenya pada Intel (INTC.O) di tahun 2011 dan tidak lagi terlibat di bisnis ini. Program yang ia jual masih berlogo namanya dan memiliki 500 juta pengguna di seluruh dunia.

Pengadilan tinggi Spanyol mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya setuju untuk mengekstradisi McAfee ke AS.

Baca Juga: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Luncurkan Rumah Komposit Tahan Gempa di Tangerang Selatan

Departemen pengadilan regional mengkonfirmasi pernyataan bahwa seorang pria AS berumur 75 tahun yang sedang menunggu proses ekstradisi, telah ditemukan meninggal di selnya hari Rabu. Pihak berwajib penjara sedang melakukan investigasi atas penyebab kematiannya.

McAfee masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding atas vonisnya tetapi tidak dapat bertahan lagi dalam penjara, kata Villalba.

"Ini adalah akibat dari sistem kejam yang tidak beralasan menyekap seorang pria dalam penjara dalam waktu lama," kata Villalba.

Jaksa AS kemungkinan akan bertanya pada hakim untuk mengawasi kasus penghindaran pajak ini untuk kemudian melepaskan segela tuntutan karena McAfee telah meninggal.

Baca Juga: PPKM Mikro Kembali Dilaksanakan Selama 2 Pekan, Mobilitas Masyarakat Dibatasi Hingga 100 Persen

McAfee mengatakan di tahun 2019 bahwa dia tidak membayar pajak penghasilan AS selama delapan tahun karena alasan-alasan ideologi.

Tahun itu dia meninggalkan Amerika Serikat untuk menghindari pengadilan, sebagian besar waktunya dihabiskan di atas yacht mewah dengan istrinya, empat anjing, dua penjaga keamanan dan tujuh pelayan.

Dia menawarkan bantuan pada Kuba untuk menghindari embargo perdagangan mata uang kripto AS dan sempat dicari-dicari untuk didapuk sebagai Presiden AS oleh Partai Libertarian.

Baca Juga: Shio Hari Ini Jumat 25 Juni 2021, Kuda Kambing Monyet: Pembisnis Tahun Hebat, Ada Pertengkaran di Keluarga

McAfee yang mengatakan di tahun 2018 bahwa dia merupakan ayah dari paling sedikit 47 anak, pernah tinggal di Belize selama beberapa tahun.

Dia kabur setelah polisi mencari dia untuk ditanya mengenai pembunuhan tetangganya di tahun 2012. Meskipun mereka telah mengatakan bahwa dia bukan tersangka.

Dia bertemu istrinya, Janice McAfee, ketika wanita itu masih bekerja sebagai pekerja seks saat John dalam pelarian, katanya.

Baca Juga: Polres Lombok Timur Menangkap Pria Pembobol Rumah Warga di Pringgabaya

Janice McAfee berkata di sebuah postingannya di Twitter pada Minggu, "Sekarang pihak berwajib AS ingin menjadikan kematian John di penjara sebagai contoh untuk memberantas korupsi yang terjadi di pemerintah.. Tak ada harapan untuknya mendapat pengadilan yang adil di Amerika."

McAfee adalah seorang pengguna Twitter aktif dimana dia memiliki satu juga follower dan juga sosial media lain.

Dia pernah mengunggah sebuah video dimana dia melontarkan makian di Youtube tahun 2013 karena dia sulit menghapus software bertuliskan namanya. Dia bosan melihat namanya di berbagai komputer.

Baca Juga: Berikut Berbagai Regulasi yang Ditetapkan Oleh Kementerian Perdagangan Terkait Perdagangan Aset Kripto

Beberapa penyokong mata uang kripto di seluruh dunia pada hari Rabu mengunggah cuitan ungkapan dukacita. Pada cuitannya yang terakhir pada 18 Juni, McAfee menulis: "Semua kekuasaan telah rusak. Berjaga-jagalah akan kekuatan yang mengatasnamakan demokrasi."***

Editor: ElRia Shd

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler