Sang guru dibunuh oleh seorang remaja asal Chechnya setelah Samuel Paty menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW di depan kelasnya saat mendiskusikan soal kebebasan berbicara.
Pelaku pembunuhan pun ditembak mati oleh polisi.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Prancis Buat Operasi Besar-Besaran, 76 Masjid Jadi Sasaran hingga Lakukan Penutupan", menteri dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin mengungkapkan setidaknya 43 masjid telah ditutup sejak kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron.
Kabar adanya penutupan masjid itu disampaikan Darmanin pada 3 November 2020 lalu.
Baca Juga: Terbitkan Surat Edaran, Bupati Aceh Tengah Serukan Boikot Produk Prancis
Lalu kemudian pada 20 November 2020 lalu, dalam pernyataan lainnya Darmanin mengatakan bahwa keluarga asing atau imigran yang keberatan dengan karikatur Nabi Muhammad yang ditampilkan di sekolah dapat menghadapi deportasi.
Darmanin mengatakan karikatur provokatif dilindungi di bawah kebebasan berbicara dan mereka yang meminta guru untuk tidak menunjukkan gambar tersebut akan dituntut.
Menteri dalam Negeri Prancis itu juga mengatakan keluarga imigran harus memperhatikan karena mereka dapat menghadapi deportasi selama penuntutan karena melakukan 'kejahatan'.
Prancis adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa, dan Islam adalah agama terbesar kedua yang dipraktikkan di negara itu setelah Katolik.
Baca Juga: Politisi Ini Terpilih Sebagai Anggota Dewan di Namibia, Meski Miliki Nama Tak Biasa, 'Adolf Hitler'