Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat Sebelumnya Inggris mengkonfirmasi adanya temuan varian baru Covid-19 yang lebih menular.
Selain itu, varian baru Covid-19 tersebut telah mulai menyebar ke sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Israel, dan Singapura.
World Health Organization (WHO) menjelaskan saat ini peneliti tengah mempelajari varian Covid-19 yang ditemukan di Inggris serta Afrika Selatan.
Baca Juga: Survei: Mi Instan Asal Indonesia Ini Jadi Salah Satu Penyebabnya Angka Kehamilan di Ghana Naik
WHO menegaskan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum.
Selaun itu menurutnya, hal terbaik yang dapat dilakukan masyarakat yaitu berusaha meredam penularan Covid-19.
Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, Swiss, para pejabat mengatakan para ilmuwan terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan kepada para wartawan bahwa mereka bekerjasama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak terhadap cara virus itu berperilaku.
Baca Juga: Masbagik Timur Launching Desa Digital, Satukan Layanan dengan Aplikasi Mastim Online
Dirinya memastikan ini bukan hal baru, dengan menyebutkan "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya," Masih dari penjelasan Tedros, mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu.
"Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah," katanya.