Kisah Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Belajar Komputer Otodidak dan Tak Mampu Beli Apartemen

- 8 Januari 2021, 12:26 WIB
Elon Musk pernah tidur di kantor karena tak mampu beli apartemen, ia belajar otodidak pemrograman komputer, mendirikan perusahaan Tesla hingga menjelma menjadi orang terkaya di dunia
Elon Musk pernah tidur di kantor karena tak mampu beli apartemen, ia belajar otodidak pemrograman komputer, mendirikan perusahaan Tesla hingga menjelma menjadi orang terkaya di dunia /AFP/Brendan Smialowski

WARTA LOMBOK - Perjalanan Elon Musk dari seorang anak sekolah di Afrika Selatan menjadi orang terkaya di dunia, melewati batas-batas perjalanan luar angkasa, telah menjadi salah satu kisah yang lebih luar biasa dalam dunia bisnis modern.

Elon Musk ditaksir memiliki kekayaan bersih 185 miliar dolar atau setara Rp2.601 Triliun, membuatnya menggeser pemilik Amazon Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

Musk lahir pada tahun 1971 di Pretoria, Afrika Selatan, dari orang tua yang bercerai sebelum ia berusia 10 tahun. Ibunya adalah seorang model, ayahnya adalah insinyur elektromekanis dan pengembang properti.

Baca Juga: Elon Musk Runtuhkan Teori Bumi Datar dengan Satu Pertanyaan

Musk memiliki minat awal dalam komputasi dan belajar secara otodidak tentang pemrograman komputer.

Dia diintimidasi di sekolah dan bahkan dirawat di rumah sakit selama dua minggu setelah sekelompok anak laki-laki melemparkannya dari tangga. Dia menjadi terobsesi dengan pindah ke AS, yang ia lihat sebagai tempat penuh peluang.

Musk meraih gelar dari sejumlah universitas, termasuk University of Pennsylvania, sembari magang di Silicon Valley.

Akhirnya ia diterima untuk program PhD di Universitas Stanford California yang bergengsi. Dia keluar setelah dua hari mendukung booming dunia startup internet.

Usaha bisnisnya yang pertama dimulai di Palo Alto, California, yang terkenal sebagai tuan rumah perusahaan teknologi seperti Apple.

Baca Juga: Presiden Jokowi Siapkan Rencana Besar Agar Elon Musk Berinvestasi di Indonesia

Usaha pertamanya, sebuah perusahaan perangkat lunak bernama Zip2 yang didirikan dengan saudaranya Kimbal, membutuhkan waktu untuk berhasil.

Mereka memulainya pada tahun 1995 dan Musk bercerita dirinya tidur di kantor karena dia tidak mampu membeli apartemen.

Musk menerima 22 juta dolar untuk sahamnya ketika perusahaan itu dijual ke perusahaan komputasi Compaq pada tahun 1999.

PayPal lah yang benar-benar meluncurkan karier Musk ke stratosfer. Ia mendirikan bisnis layanan keuangan digital bernama X.com pada tahun 1999, yang bergabung dengan perusahaan baru yang memiliki bisnis pemrosesan pembayaran.

Terlepas dari ketidaksepakatan atas peran dan visi strategisnya, perusahaan tersebut menjadi pemimpin dunia dan eBay membayar 1,5 miliar dolar dalam bentuk saham untuk itu pada tahun 2002, sebuah kesepakatan yang bernilai 165 juta dolar yang diterima Musk.

Baca Juga: Elon Musk Langsung Bereaksi saat Internet Starlink Milik SpaceX Diklaim Bisa Streaming Video 4K

Ketertarikannya pada ruang angkasa membuat Musk menginvestasikan sekitar 100 juta dolar dari kekayaannya yang berkembang pesat dalam menjelajahi kosmos.

Ia mendirikan SpaceX pada 2002 dan berambisi membangun koloni di Mars dalam beberapa dekade.

Sementara itu, dia fokus mengembangkan pesawat ruang angkasa yang murah dan dapat digunakan kembali, menikmati kesuksesan yang cukup besar.

Pada tahun 2020, SpaceX menjadi perusahaan swasta pertama yang menempatkan seseorang di orbit.

Dia juga menjelajahi perjalanan bawah tanah, berinvestasi dalam konsep "Hyperloop" yang juga dikembangkan oleh Sir Richard Branson.

Kisah sukses bisnis PayPal melahirkan Tesla. Musk tidak ada di sana pada tahun 2003, ketika perusahaan itu dibentuk.

Baca Juga: Dukung Donald Trump, Viral Pria Bertanduk dengan Wajah Dicat Saat Muncul di Capitol AS

Tetapi pendanaan dan visi strategisnya telah membantu mendorong Tesla menjadi raksasa pasar saham senilai lebih dari 600 miliar dolar.

Tesla telah berkembang menjadi pembuat mobil paling berharga di dunia dengan 205 miliar dolar. Sebaliknya, Ford, yang memelopori mobil modern, bernilai lebih dari 35 miliar dolar.

Elon Musk memiliki 20 persen keuntungan di Tesla, menjadikannya berada di peringkat teratas orang terkaya di dunia. 

Di samping kehebatan bisnisnya, Musk telah menjadi sosok yang penuh kontroversi. Dia kedapatan merokok ganja di sebuah acara live pada tahun 2018, membuat saham Tesla mengalami penurunan saat itu.

Dia juga menarik perhatian atas reaksinya yang melakukan penghinaan terhadap salah satu penyelam gua yang menyelamatkan sekelompok anak sekolah Thailand dari gua bawah tanah.

Baca Juga: Israel Bombardir Suriah, Sempat Menjadi Trending Topik di Twitter

Musk menyebut penyelam itu sebagai "orang paedofilia". Musk digugat dengan pernyataan itu meski akhirnya ia memenangkan gugatan pencemaran nama baik atas cercaan itu.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah