Varian Baru Virus Corona Memiliki Risiko Kematian Lebih Tinggi, Inggris Nyatakan Waspada

- 23 Januari 2021, 13:21 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson /AP News/Leon Neal

WARTA LOMBOK - Ada beberapa bukti bahwa varian baru  virus Corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris membawa risiko kematian yang lebih tinggi daripada jenis aslinya meski datanya belum pasti.

Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, Patrick Vallance mengatakan bahwa ada bukti bahwa ada peningkatan risiko bagi mereka yang memiliki varian baru.

Dia mengatakan bahwa untuk seorang pria berusia 60-an dengan versi asli virus, "risiko rata-rata adalah bahwa untuk 1.000 orang yang terinfeksi, kira-kira 10 orang diperkirakan akan meninggal.

Baca Juga: Resmi Presiden, Joe Biden Akan Cabut Larangan Muslim Masuk ke Amerika

"Dengan varian baru, untuk 1.000 orang yang terinfeksi, sekitar 13 atau 14 orang diperkirakan akan meninggal," katanya. Namun Vallance menekankan bahwa "bukti belum kuat" dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Keyakinan yang berkembang bahwa varian tersebut lebih mudah ditularkan daripada jenis virus Corona asli. Dia mengatakan tampaknya antara 30% dan 70% lebih dapat ditularkan.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis Organisasi Kesehatan Dunia untuk COVID-19, mengatakan penelitian sedang dilakukan untuk melihat penularan dan tingkat keparahan varian virus baru.

Dia mengatakan sejauh ini "mereka belum melihat peningkatan keparahan" tetapi lebih banyak penularan dapat menyebabkan "sistem perawatan kesehatan yang terbebani" dan dengan demikian lebih banyak kematian.

Bukti varian baru yang lebih mematikan adalah dalam makalah yang disiapkan oleh sekelompok ilmuwan yang menyarankan pemerintah tentang virus pernapasan baru, berdasarkan beberapa penelitian sebagaimana dikutip Warta Lombok.com dari AP News.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x