WARTA LOMBOK - South African Airways (SAA) telah menerima tambahan 5 miliar rand ($346 juta) atau Rp4.7 triliun dari Departemen Perusahaan Umum untuk membantu melakukan pembayaran pesangon kepada staf yang diberhentikan sebagai bagian dari rencana penyelamatannya, kata administrator rencana tersebut. pada hari Selasa 16 Februari 2021.
SAA memasuki bentuk perlindungan kebangkrutan lokal pada Desember 2019 setelah sekitar satu dekade mengalami kerugian finansial, dengan peruntungannya memburuk setelah pandemi COVID-19 menghentikan penerbangan.
Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan 10,5 miliar rand untuk bailout maskapai dalam anggaran jangka menengah sampai pada bulan Oktober.
Baca Juga: Komunitas Reli Bitcoin Tergelincir Di Bawah Rp696,5 juta, Investor Mengambil Keungtungannya
Praktisi penyelamat bisnis (BRP) yang disewa untuk merestrukturisasi maskapai mengatakan mereka telah menerima 7,8 miliar rand dari pemerintah termasuk pembayaran yang terbaru.
Para administrator, yang telah mengusulkan sebuah rencana yang mencakup pengurangan staf maskapai sekitar dua pertiga, mengatakan uang tersebut memungkinkan mereka untuk membayar awak kabin dan staf darat yang telah menerima paket pesangon sukarela pada Agustus
Lebih dari 3.000 karyawan SAA telah menerima paket pesangon, sementara 1.300 masih dalam negosiasi, kata administrator seperti dilansir Warta Lombok dari Reuters.