WARTA LOMBOK - Pada tanggal 16 April, media China melaporkan bahwa insiden Chun Rui-Lin yang membuat heboh Hong Kong tiga tahun lalu mendekati hukuman terakhir dari persidangan kedua.
Ayah kandung Ruilin, Chen Haiping (29) dan ibu tiri Huang Xiaotong (30) dituduh memukuli saudara laki-laki Louisin dan perempuan Ruilin selama sekitar lima bulan mulai Agustus 2017.
Hal ini tentu menyebabkan salah satu anak tersebut meninggal.
Menurut penyelidikan, pasangan itu melecehkan kedua anak tersebut karena tidak mendengarkan hingga menhukum mereka dengan cara memasukkan dan mengikat mereka ke dalam kantong tidur.
Noda darah anak ditemukan di berbagai tempat seperti tombak, sandal, pisau, dan gunting yang disita polisi di rumah.
Situasi anak-anak yang kelaparan juga terungkap.
Louisin menyatakan dalam penyelidikan polisi bahwa, dia kelaparan dan tidak diberi makan selama empat hari.
Jaksa penuntut menjelaskan bahwa anak-anak itu harus mengemis kepada orang tua mereka untuk makan.
Malam sebelum kematian Ruilin, dia juga dipukuli. Menurut saudara laki-lakinya, Haiping melempar Ruilin tinggi-tinggi dan cukup keras untuk mencapai langit-langit.
Dia juga mengatakan bahwa dia harus menghilangkan memar dan bengkak akibat pemukulan, dan menyebabkan Rui Lin, yang terbaring lemah.