“Dia berani menggunakan diksi. Dia bilang itu bukan konflik, tapi kolonialisme. Konflik Israel-Palestina itu asimetris,” kata Hadjri mengutip pernyataan menteri.
“Untuk itu, Indonesia menyerukan kepada Sidang Umum PBB untuk melakukan tiga tindakan. Pertama, Majelis Umum harus menyerukan pembentukan kehadiran internasional di Al-Quds dan melindungi status Masjid Al-Aqsa. Kedua, memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil. Ketiga, upayakan negosiasi multilateral yang kredibel,” tambahnya.
Baca Juga: Aksi Dukung Palestina Kian Marak di Prancis, Sebut Kami Semua adalah Orang Palestina
Terakhir, ia menghimbau masyarakat Indonesia untuk memantau komitmen Indonesia mendukung Negara Palestina dan mencegah wacana yang bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945 tentang penjajahan.
“Kami harus senantiasa mengedepankan solidaritas kepada Negara Palestina karena banyak kontra-wacana yang mengarahkan kami untuk bersikap netral dengan argumen bahwa ini masalah perang dan pendudukan tanah,” tegas Hadjriyanto.***