Inggris Bersiap Sambut 'Hari Kebebasan' 19 Juli 2021, Boris Johnson: Belajar Hidup dengan Covid-19

- 6 Juli 2021, 04:55 WIB
Ilustrasi/Inggris tidak akan mewajibkan masker dan menjaga jarak ketika pengumuman "Hari Kebebasan" tanggal 19 Juli 2021.
Ilustrasi/Inggris tidak akan mewajibkan masker dan menjaga jarak ketika pengumuman "Hari Kebebasan" tanggal 19 Juli 2021. /PIXABAY/FREE-PHOTOS

Profesor Stephen Reicher, anggota Kelompok Wawasan Ilmiah tentang Perilaku (Spi-B) yang memberi nasihat kepada Pemerintah, menyerukan kelanjutan "dukungan dan mitigasi proporsional untuk menjaga masyarakat tetap aman dari virus corona.

Baca Juga: 40 Persen Pertandingan Olimpiade Rencana Digelar Tanpa Penonton

“Saya pikir kita membutuhkan pesan yang sangat jelas dan saya pikir di ruang-ruang tertentu, ruang yang ramai dan berventilasi buruk. Masker adalah mitigasi yang penting," ujar Reicher.

“Bukan lockdown, tapi dukung dan mitigasi yang proporsional agar kita tetap aman. Bersama dengan vaksin, itulah jalan keluarnya,” imbuhnya.

Profesor Susan Michie, seorang ahli psikologi kesehatan dan anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat yang memberi nasihat kepada para menteri, mengatakan kepada Guardian:

"Membiarkan penularan masyarakat melonjak seperti membangun 'pabrik varian' baru dengan kecepatan yang sangat cepat," katanya.

Dan Dr Nikki Kanani, direktur medis perawatan primer NHS Inggris, menekankan pentingnya masker wajah dalam mencegah penyebaran.

 

“Jika ada saran untuk tetap memakai masker, saya tahu saya akan melakukannya dan saya akan mendorong orang lain untuk melakukannya juga,” katanya kepada Times Radio sebelum PM Inggris mengumumkan "Hari Kebebasan" 19 Juli 2021 nanti.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: indy100


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah