WARTA LOMBOK - Bintang tinju Manny Pacquiao mengatakan pada hari Minggu bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina tahun depan, setelah mengkritik korupsi di tubuh pemerintahan.
Pacquiao menerima pencalonan politiknya selama majelis nasional faksi yang dipimpinnya di Partai PDP-Laban berkuasa, beberapa hari setelah faksi saingan menominasikan ajudan lama Duterte, Senator Christopher "Bong" Go, sebagai calon presidennya.
Faksi itu menominasikan Duterte sebagai Wakil Presiden, sebuah langkah yang oleh para kritikus disebut sebagai taktik sinis Rodrigo Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.
Baca Juga: TIME Rilis Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2021, Ada Satu Nama dari Indonesia
Baca Juga: Erdogan Mengklaim Utsmaniyah adalah yang Pertama Mencapai Bulan
Christopher Go yang sebelumnya menolak pencalonan, akan bersiap diusung menyusul keretakan antara faksi Pacquiao dan Duterte telah meningkat.
"Saya seorang pejuang, dan saya akan selalu menjadi pejuang di dalam dan di luar ring. Saya menerima pencalonan sebagai calon Presiden Republik Filipina," kata Pacquiao dalam pidato.
Faksi Pacquiao belum menyatakan dukungan untuk tawaran wakil presiden Duterte dimana Duterte dilarang oleh konstitusi mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun kedua sebagai Presiden.
Pacquiao yang merupakan salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya pria yang memegang gelar dunia di delapan divisi berbeda, adalah bukti dari 26 tahun karir profesionalnya.
Terlepas dari popularitasnya, Pacquiao berada di urutan terdepan dalam jajak pendapat yang secara konsisten diungguli oleh putri Duterte, Sara Duterte Carpio.
Pada bulan Juli, Pacquiao terpilih sebagai pemimpin PDP-Laban, beberapa minggu setelah menantang Duterte atas posisinya di China dalam langkah memerangi korupsi, tetapi pemecatannya ditolak oleh faksinya.
Baca Juga: Taliban Berkuasa, Semua Rumah Bordil Dikosongkan dari PSK Digantikan Domba dan Unta
Pacquiao, yang pernah menjadi sekutu dekat Duterte, mengatakan lebih dari 10 miliar peso ($200 juta) dalam bantuan pandemi yang ditujukan untuk keluarga miskin tidak terhitung, menambahkan ini hanya satu penemuan dalam penyelidikan korupsi yang direncanakannya.
Perang anti-korupsinya terjadi ketika Senat telah membuka penyelidikan atas dugaan harga yang terlalu tinggi dari pasokan dan peralatan medis yang dibeli di bawah program tanggapan pandemi pemerintah.
Duterte menantang Pacquiao untuk menyebutkan nama kantor pemerintah yang korup dalam membuktikan bahwa petinju itu tidak hanya berpolitik menjelang pemilihan.
Manny Pacquiao membalas dengan memperingatkan penjara bagi pejabat pemerintah yang korup: "Waktumu sudah habis!" ungkap sikap tegasnya.***