Calon PM Inggris Rishi Sunak: Putin Harus Dikeluarkan dari G20

- 22 Agustus 2022, 05:41 WIB
ishi Sunak berbicara selama acara hustings, bagian dari kampanye kepemimpinan partai Konservatif, di Perth Concert Hall, di Perth, Skotlandia, Inggris 16 Agustus 2022
ishi Sunak berbicara selama acara hustings, bagian dari kampanye kepemimpinan partai Konservatif, di Perth Concert Hall, di Perth, Skotlandia, Inggris 16 Agustus 2022 /REUTERS/Russell Cheyne

Pada hari Kamis, Jokowi mengatakan kepada Bloomberg News bahwa kedua pemimpin telah memberinya jaminan. Pejabat kepresidenan Indonesia tidak menanggapi permintaan konfirmasi laporan tersebut.

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Seorang juru bicara Kremlin menolak berkomentar kepada Bloomberg, tetapi pejabat lain yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada kantor berita bahwa Putin berencana untuk hadir.

"Mitra dan sekutu G20 kami memiliki tanggung jawab bersama untuk menghentikan perilaku menjijikkan Putin. Duduk satu meja dengannya tidak cukup baik ketika dia bertanggung jawab atas anak-anak yang terbunuh di tempat tidur mereka saat mereka tidur," kata Sunak melalui juru bicaranya.

Baca Juga: Sudah Benarkah Niat Kita Dalam Beramal? Inilah Hadist Tentang Niat

"Kita perlu mengirim pesan yang kuat kepada Putin bahwa dia tidak memiliki kursi di meja kecuali dan sampai dia menghentikan perang ilegalnya di Ukraina."

Jajak pendapat menunjukkan Sunak membuntuti Menteri Luar Negeri saat ini Liz Truss dalam kontes untuk menggantikan Johnson, yang akan berakhir pada 5 September.

Kampanye Truss, menanyakan posisinya, mengacu pada komentar yang dia buat pada bulan Juli ketika dia mengatakan akan penting untuk menghadapi Putin di depan sekutu seperti India dan Indonesia.

"Saya akan pergi ke sana, dan saya akan memanggil Putin," katanya dalam debat yang disiarkan televisi pada 25 Juli.

Baca Juga: Sinopsis Gangaa, Dianggap Wanita Hina, Gangaa Tak Sanggup Lagi Tinggal bersama Sagar

Sebagai ketua G20 tahun ini, Indonesia menghadapi tekanan dari negara-negara Barat untuk menarik undangannya kepada Putin atas invasi negaranya ke Ukraina, yang oleh pemerintahnya disebut sebagai "operasi militer khusus".***

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Rueters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah