Calon PM Inggris Rishi Sunak: Putin Harus Dikeluarkan dari G20

- 22 Agustus 2022, 05:41 WIB
ishi Sunak berbicara selama acara hustings, bagian dari kampanye kepemimpinan partai Konservatif, di Perth Concert Hall, di Perth, Skotlandia, Inggris 16 Agustus 2022
ishi Sunak berbicara selama acara hustings, bagian dari kampanye kepemimpinan partai Konservatif, di Perth Concert Hall, di Perth, Skotlandia, Inggris 16 Agustus 2022 /REUTERS/Russell Cheyne

WARTA LOMBOK – Kandidat Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak meminta negara anggota G20 melarang Rusia untuk ikut serta dalam forum tersebut.

Sunak mengatakan akan menghadiri pertemuan G20 di Indonesia pada November mendatang untuk berhadapan secara langsung dengan pemimpin Rusia tersebut. Hal tersebut disampaikan ia dalam debatnya.

Rishi Sunak adalah salah satu dari dua kandidat yang bersaing untuk menggantikan Boris Johnson yang mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris bulan Juli lalu.

Baca Juga: Rusia Peringkatkan ‘Status Kandidat’ Keanggotaan Uni Eropa Hanya Akan Bawa Konsekuensi Negatif Bagi Ukraina

Dikutip wartalombok.com dari Reuters.com pada 21 Agustus – Rishi Sunak telah meminta G20 untuk melarang Presiden Rusia Vladimir Putin dari pertemuannya sampai Moskow menghentikan perang di Ukraina, juru bicaranya mengatakan pada hari Jumat.

Putin dan pemimpin China Xi Jinping akan menghadiri KTT G20 di pulau wisata Bali November ini, kata seorang penasihat lama presiden Indonesia sebelumnya.

Andi Widjajanto, mantan sekretaris kabinet dan penasihat tidak resmi Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, mengatakan kepada Reuters bahwa kedua pemimpin akan bergabung dalam KTT tersebut.

Baca Juga: Berikut Resep dan Cara Membuat Brongkos, Makanan Legendaris Khas Jogja yang Terbuat Dari Bumbu Kluwek

“Jokowi mengatakan kepada saya bahwa Xi dan Putin sama-sama berencana untuk hadir di Bali,” kata Widjajanto, yang mengepalai Lembaga Ketahanan Nasional, kepada Reuters.

Pada hari Kamis, Jokowi mengatakan kepada Bloomberg News bahwa kedua pemimpin telah memberinya jaminan. Pejabat kepresidenan Indonesia tidak menanggapi permintaan konfirmasi laporan tersebut.

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Seorang juru bicara Kremlin menolak berkomentar kepada Bloomberg, tetapi pejabat lain yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada kantor berita bahwa Putin berencana untuk hadir.

"Mitra dan sekutu G20 kami memiliki tanggung jawab bersama untuk menghentikan perilaku menjijikkan Putin. Duduk satu meja dengannya tidak cukup baik ketika dia bertanggung jawab atas anak-anak yang terbunuh di tempat tidur mereka saat mereka tidur," kata Sunak melalui juru bicaranya.

Baca Juga: Sudah Benarkah Niat Kita Dalam Beramal? Inilah Hadist Tentang Niat

"Kita perlu mengirim pesan yang kuat kepada Putin bahwa dia tidak memiliki kursi di meja kecuali dan sampai dia menghentikan perang ilegalnya di Ukraina."

Jajak pendapat menunjukkan Sunak membuntuti Menteri Luar Negeri saat ini Liz Truss dalam kontes untuk menggantikan Johnson, yang akan berakhir pada 5 September.

Kampanye Truss, menanyakan posisinya, mengacu pada komentar yang dia buat pada bulan Juli ketika dia mengatakan akan penting untuk menghadapi Putin di depan sekutu seperti India dan Indonesia.

"Saya akan pergi ke sana, dan saya akan memanggil Putin," katanya dalam debat yang disiarkan televisi pada 25 Juli.

Baca Juga: Sinopsis Gangaa, Dianggap Wanita Hina, Gangaa Tak Sanggup Lagi Tinggal bersama Sagar

Sebagai ketua G20 tahun ini, Indonesia menghadapi tekanan dari negara-negara Barat untuk menarik undangannya kepada Putin atas invasi negaranya ke Ukraina, yang oleh pemerintahnya disebut sebagai "operasi militer khusus".***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Rueters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah