Rusia Menuduh Ukraina 'Terorisme Kimia' karena Menggunakan Racun Berbahaya

- 25 Agustus 2022, 18:45 WIB
Sebuah meriam kendaraan militer Rusia yang hancur terletak di jalan utama Khreshchatyk dengan Monumen Kemerdekaan di latar belakang, sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina, di tengah invasi Rusia, di pusat Kyiv, Ukraina 24 Agustus 2022.
Sebuah meriam kendaraan militer Rusia yang hancur terletak di jalan utama Khreshchatyk dengan Monumen Kemerdekaan di latar belakang, sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina, di tengah invasi Rusia, di pusat Kyiv, Ukraina 24 Agustus 2022. /REUTERS /Gleb Garanich

WARTA LOMBOK - Kementerian pertahanan Rusia menuduh Ukraina meracuni beberapa tentaranya di bagian yang dikuasai Rusia di wilayah tenggara Ukraina, Zaporizhzhia pada akhir Juli.

Seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas dugaan keracunan yang disebabkan oleh pasukan Rusia yang memakan daging kaleng yang kadaluwarsa.

"Sejumlah tentara Rusia dibawa ke rumah sakit militer dengan tanda-tanda keracunan parah. Tes menunjukkan zat beracun, toksin botulinum tipe B, di tubuh mereka," ujar kementerian pertahanan Rusia.

Baca Juga: 18 Jenis Kelamin di Thailand yang Wajib Kamu Tahu, Simak Selengkapnya

Tidak disebutkan berapa banyak tentara Rusia yang menderita keracunan hingga bagaimana kondisi mereka sekarang.

Toksin botulinum tipe B adalah neurotoksin yang dapat menyebabkan botulisme ketika tertelan dalam produk makanan yang sebelumnya terkontaminasi, tetapi juga dapat digunakan secara medis.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan temuannya akan diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

“Bukti terorisme kimia oleh rezim Kyiv akan segera diteruskan secara resmi ke OPCW melalui misi permanen Rusia,” ujarnya menambahkan.

Penyelidikan tambahan juga sedang dilakukan dan kemungkinan keracunan pada kepala administrasi wilayah Kherson, yaitu Volodymyr Saldo dengan dugaan agen perang kimia yang sama.

Baca Juga: Saudari Kim Jong Un Meminta Presiden Korea Selatan 'Menutup Mulut' Setelah Menawarkan Bantuan Ekonomi

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x