Pernyataan Presiden Macron tidak akan 'menyerah soal kartun' Nabi Muhammad, Warga Palestina Geram

- 25 Oktober 2020, 11:04 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi).
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi). /Instagram @emmanuelmacron

WARTA LOMBOK - Presiden Prancis Emmanuel Macron, dia berjanji negaranya tidak akan "menyerah soal kartun" yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Akhirnya sekitar 200 orang memprotes di luar kediaman duta besar Prancis untuk Israel pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020.

Dikutip dari RRI, Para pengunjuk rasa, beberapa dari mereka mengenakan masker wajah sesuai dengan peraturan virus corona, membawa spanduk berbahasa Arab yang mendukung nabi.

Demonstrasi diadakan di distrik terbesar Palestina Jaffa di Tel Aviv, setelah shalat Isya.
Salah satu demonstran, Amin Bukhari, menuduh Macron memainkan permainan "ekstrem kanan".

Baca Juga: Calon Pekerja Migran Indonesia (C PMI) Asal Greneng dan Lepak Dibohongi Calo PMI, SBMI Lotim Geram

"Nabi Muhammad adalah hal yang paling suci dalam Islam dan siapa pun yang menyerang kehormatannya, menyerang semua orang," kata Amin seperti dikutip dari The New Arab, Minggu 25 Oktober 2020.

Macron mengatakan seorang guru Prancis yang dipenggal kepalanya di luar sekolahnya di luar Paris awal bulan ini "dibunuh karena kelompok Islam menginginkan masa depan kita, pada Rabu lalu 21 Oktober 2020.

Guru tersebut, Samuel Paty, dibunuh setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad selama kelas yang dia pimpin membahas soal kebebasan berbicara.

"Kami tidak akan menyerah soal kartun ini," kata Macron, menyatakan bahwa Islamis "tidak akan pernah memiliki" masa depan di Prancis.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Bukhari menegaskan dalam pernyataannya di luar kediaman resmi duta besar Prancis Eric Danon, bahwa kita harus menghormati Musa di antara orang-orang Yahudi, kita harus menghormati Yesus Kristus yang adalah nabi kita juga, dan kita harus menghormati Nabi Muhammad, SAW.

Pertemuan itu bubar tanpa insiden.

Representasi visual para nabi dilarang keras dalam Islam dan mengejek atau menghina Nabi Muhammad dapat dihukum mati di beberapa negara Muslim.

Seruan memboikot barang-barang Prancis berkembang di dunia Arab dan sekitarnya, sebagai tanggapan atas komentar Macron.

Penguasa Islam di Jalur Gaza, Hamas, termasuk di antara mereka yang mengutuk komentar Macron.

Baca Juga: Zodiak: Karakteristik Scorpio

"Menghina agama dan nabi bukanlah masalah kebebasan berekspresi, tapi lebih pada mempromosikan budaya kebencian," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, memperingatkan "konsekuensi" yang tidak ditentukan.

Kelompok Jihad Islam yang lebih kecil, yang juga beroperasi di daerah kantong Palestina di Gaza, mengatakan bahwa menyinggung Islam dan nabinya melanggar "garis merah" dan "tidak dapat ditoleransi".***

Editor: LU Ali

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah