Kedubes Prancis Mengutuk Keras Penusukan kepada Konsulat Prancis di Jeddah

- 31 Oktober 2020, 09:27 WIB
Bendera Prancis.
Bendera Prancis. /Pixabay/MurlocCra4ler/

Baca Juga: 3 Risiko Gunakan WhatsApp Tak Resmi, Salah Satunya Data Pribadi Dapat Disalahgunakan

 

Di Riyadh, dua mobil polisi ditempatkan di luar kedutaan yang terletak di kawasan diplomatik dengan keamanan tinggi di kota itu, kepolisian Arab Saudi pun mencegah orang yang lewat mengambil foto.

Serangan di Arab Saudi dan Prancis terjadi setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan keras membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satir Charlie Hebdo dengan alasan kebebasan berbicara.

Macron juga mendapat kecaman dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan serta negara-negara mayoritas Muslim lainnya.

Baca Juga: Asam Urat Tuntas, ini Jenis Buah-Buahan yang Harus Anda Konsumsi

Kerajaan Arab Saudi yang merupakan rumah bagi situs-situs paling suci Islam telah mengkritik karikatur tersebut, dengan mengatakan mereka menolak 'setiap upaya untuk menghubungkan Islam dan terorisme' tetapi tidak lagi mengutuk kepemimpinan Prancis.

Pembelaan Macron atas hak Charlie Hebdo terjadi setelah pembunuhan seorang guru pada 16 Oktober 22020 di sekolah Prancis yang telah menunjukkan karikatur tersebut kepada muridnya selama diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.

Karikatur yang sangat menyinggung Islam tersebut, adalah bagian dari perdebatan baru tentang kebebasan berekspresi setelah pembunuhan guru di Prancis.

Baca Juga: Benarkah! Penerima BLT Banpres BPUM Yang Tidak Memiliki Usaha, Harus Kembalikan Uang Rp2,4 Juta

Halaman:

Editor: BK Fathoni

Sumber: Pikiran Rakyat bekasi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah