WARTA LOMBOK - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Keluarga Berencana (KB) merupakan pilar pertama yang mempunyai peran penting dalam mencegah kematian ibu dan kekerdilan (stunting) pada anak.
Hal itu dikatakan pada webinar bertajuk “Keluarga Berencana Keren untuk Cegah Kematian Ibu dan Stunting” dalam rangka perayaan Hari Keluarga Nasional ke-28 yang diakses di Jakarta, Jumat.
“Keluarga berencana merupakan pilar pertama dari safe motherhood yang mempunyai peranan penting dalam menurunkan risiko kematian ibu, dan juga membentuk generasi berkualitas,” kata Menkes seperti dilansir wartalombok.com dari Antara, Jumat 25 Juni 2021.
Ia mengatakan kesehatan ibu dan anak menjadi satu indikator keberhasilan dari kesehatan suatu negara. Upaya peningkatan kesehatan ibu juga dilakukan dengan keluarga berencana, yang merupakan upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan.
Selain itu, mengatur juga kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, ujar Budi.
Berdasarkan data lanset secara global, keluarga berencana berhasil mencegah 44 persen kematian ibu. Melalui KB, ia mengatakan kehamilan berisiko maupun kehamilan yang tidak diinginkan dapat dicegah, sehingga kematian ibu akibat komplikasi dapat diturunkan.
"Saya berharap setiap pasangan dapat mengenal dan memahami program keluarga berencana ini. Persiapan kehamilan juga harus didukung dengan pemenuhan asupan gizi calon ibu melalui konsumsi makanan bergizi seimbang dan minum tablet tambah darah secara teratur," ujar Budi.
Baca Juga: Gitaris Band Changcuters Ikut Diperiksa KPK, Tersandung Kasus Aa Umbara