Faheem Younus Sebut Negara Terpecah Antara Masyarakat dan Pemerintahnya Tidak akan Menang Melawan Virus

- 22 Juli 2021, 14:27 WIB
Ahli penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) Faheem Younus menyinggung soal perpecahan antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Ahli penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) Faheem Younus menyinggung soal perpecahan antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. /Tangkap layar YouTube.com/Humanity First Indonesia

WARTA LOMBOK - Ahli penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) Faheem Younus menyinggung soal perpecahan antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Younus menegaskan bahwa kasus Covid-19 tidak akan turun secara otomatis. Dia menjelaskan bahwa masyarakat dan pemerintah memiliki peran berbeda dan harus saling mendukung.

"Orang: pakai masker, cuci tangan, hindari pertemuan di dalam ruangan," kata Younus dikutip wartalombok.com dari Twitter milik-nya @FaheemYounus, Kamis 22 Juli 2021.

Adapun, peran pemerintah adalah bertugas mendidik masyarakat, memberlakukan pembatasan dan mempercepat vaksinasi.

Baca Juga: Shio Hari ini dan Amalan Zodiak Rabu 21 Juli 2021: Momen Raya Qurban, Kuda dan Libra Gunakan Intuisi Anda

Dia menegaskan negara-negara yang terpecah antara masyarakat dan pemerintah tidak akan menang melawan virus yang bersatu.

"Kiat: Negara-negara yang terpecah tidak menang melawan virus yang bersatu," ujarnya.

Seperti diketahui, tidak sedikit masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan, lalu menolak pakai masker dan pasrah terinfeksi Covid-19. Bahkan beberapa menganggap kematian adalah takdir.

Baca Juga: Tak Semua Dilarang dalam Pembatasan WNA yang Diperpanjang, ini 5 Kategori Diperbolehkan Masuk Indonesia

Younus punya jawaban menarik. Ia menyandingkan masker dan protokol kesehatan selaiknya usaha untuk mendapat nilai bagus saat ujian.

"Kalau gitu, gimana kalo Anda ujian, nggak usah belajar, tunggu aja takdir. Nanti takdir yang kasih hasil ujiannya. Nggak usah kerja, takdir akan menentukan apa yang Anda mau. Misal ingin dapat IPhone, nggak usah antre panjang-panjang, takdir akan tiba-tiba mengantarkan IPhone kepada Anda," terang dr. Faheem dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Younus lantas mengingatkan bahwa mereka yang tidak percaya virus corona bisa saja tertular dan bergejala ringan tau tidak bergajala.  Namun ia tetap bisa menjadi sumber penularan terhadap orang yang lebih rentan, seperti lansia atau orang yang memiliki komorbid.

Sehingga solusi terbaik adalah melindungi diri sendiri, yang tujuannya untuk melindungi orang lain.

Terpisah, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Rabu 21 Juli 2021 Indonesia mencatat penambahan 33.772 kasus Covid-19. Dengan penambahan tersebut maka total kasus positif menjadi 2.983.830 orang.

Baca Juga: Shio Hari ini dan Amalan Zodiak Kamis 22 Juli 2021: Shio Kerbau Pribadi Tenang, Taurus Ubah Cara Komunikasi

Namun, penurunan kasus disertai dengan penurunan jumlah spesimen atau jumlah orang yang dites, sementara positivity rate tetap tinggi. Hal ini menunjukkan penularan di masyarakat masih tinggi, hanya saja tidak terdeteksi.

Pada Rabu 21 Juli jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 153.330 dalam sehari. Jumlah itu menurun jika dibandingkan pemeriksaan spesimen pada hari sebelumnya yaitu 179.275.***

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: Twitter @FaheemYounus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x