Kemensos Luncurkan Program Perlindungan Anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19

- 6 Agustus 2021, 18:09 WIB
Vino, bocah 10 tahun asal Kalimantan Timur hidup sebatang kara setelah kedua orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Vino, bocah 10 tahun asal Kalimantan Timur hidup sebatang kara setelah kedua orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. /Dok: Kemensos

Baca Juga: Vaksin Covid-19, William Schaffner: Tidak Ada Hubungan Imunitas dan Efek Samping Penerima Vaksin

Setelah ziarah ke makam anak dan menantunya di Kutai Barat, Mbah Yatin dan Vino, bersiap terbang ke Sragen, Jawa Tengah.

Diantar langsung rombongan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat menuju Bandara Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Mbah Yatin bersama Vino dan Sakti Peksos Januri berangkat menuju Bandara Juanda Surabaya.

Selanjutnya mereka dijemput oleh staf Dinas Sosial Kabupaten Sragen untuk kembali ke rumahnya di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. 

Kemensos melalui Tim Respon Darurat Balai Budi Luhur Banjarbaru yang terdiri dari Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial memberikan dukungan psikososial, motivasi dan penguatan kepada Vino dan Mbah Yatin.

Tim juga memberikan paket pelindung diri berupa masker medis, hand sanitizer, dan face shield dan sarung tangan.

Balai juga memberikan penyuluhan agar Vino dan keluarga selalu mentaati protokol kesehatan dan memakai alat pelindung diri lengkap ketika keluar dari rumah.

Baca Juga: Jangan Buru-Buru Operasi, 4 Tanaman ini Bisa Membuat Anda Sembuh dari Ambeien

Selanjutnya Vino akan tinggal bersama keluarga besar nya di Kabupaten Sragen Jawa Tengah dan melanjutkan sekolah.

Kemensos juga melakukan respon kasus terhadap BSS (18), disabilitas intelektual di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. BSS tidak memiliki tempat tinggal setelah kedua orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: kemensos.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah