WARTA LOMBOK – Trigliserida tinggi adalah kondisi ketika kadar trigliserida di dalam tubuh melebihi batas normal. Jika tidak ditangani dengan tepat, kadar trigliserida yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan peradangan pada pankreas.
Trigliserida tinggi dapat mengakibatkan penyakit kronis yang memicu kematian seperti penebalan dinding arteri atau aterosklerosis, sakit jantung hingga stroke, selain dipicu oleh gaya hidup dan pola makan tertentu kadar trigliserida dapat mengalami peningkatan akibat efek dari beberapa penyakit tertentu.
Tanda-tanda trigliserida, trigliserida dengan kadar terlalu tinggi, yakni antara 1000-2000 mg/dL dapat menyebabkan gejala berupa nyeri ulu hati, dada atau punggung. Gejala seperti mual, muntah, sesak napas, bintik lemak di kulit, dan bintik lemak di mata pun dapat muncul.
Baca Juga: 7 Penyebab Gula Darah Rendah, Sangat Berbahaya untuk Kesehatan Jika Diabaikan
Berikut adalah penyakit penyebab trigliserida tinggi yang pantang diabaikan:
- Diabetes
Penyakit penyebab trigliserida tinggi yang pertama adalah diabetes, seperti diketahui diabetes adalah kondisi akibat gula darah tinggi.
Seseorang yang mengalami diabetes tidak dapat memproses insulin atau kekurangan hormon tersebut padahal insulin merupakan salah satu hormon untuk memecah trigliserida sehingga resistensi atau kekurangan insulin dapat menyebabkan trigliserida tinggi.
- Sindrometabolik
Sindrometabolik adalah sekumpulan kondisi akibat kolesterol tinggi, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi dan penumpukan lemak di perut. Tingginya kadar lemak di dalam tubuh dan resistensi insulin akibat gula darah tinggi pada penderita sindrometabolik inilah yang mengakibatkan trigliserida tinggi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Tubuh Kekurangan Lemak dan Dampak Berbahaya yang Akan Terjadi Jika Diabaikan!
- Hipotiroidisme
Hipotiroidisme dengan masalah kesehatan akibat kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormat penting tertentu, gejala hipotiroidisme yang paling membiasnya terkait dengan perlambatan metabolisme tubuh salah satunya dalam mengelola lemak atau lipid. Hal ini dapat memicu lonjakan trigliserida sekaligus koles.
- Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik adalah kombinasi gejala yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik, sindrom nefrotik dapat mengganggu pembuangan lemak sehingga terjadi penumpukan di dalam darah, kondisi ini juga meningkatkan produksi lemak di hati sehingga memicu trigliserida dan kolesterol tinggi.
- Sytemic lupus erythematosus (SLE)
Sytemic lupus erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi ginjal sistem gastrol intestion atau GI dan persendian, kondisi ini kerap dikaitkan dengan lemak tinggi di dalam darah karena ginjal dan sistem pencernaan tidak bekerja secara optimal.
orang dengan SLE kerap menunjukkan hasil tes darah dengan kolesterol dan trigliserida yang tinggi.
- Kehamilan
Seperti diketahui kehamilan bukan penyakit melainkan kondisi yang dialami wanita saat janin berkembang di dalam rahim, ketika wanita sedang hamil hormon seperti estrogen, progesterone, dan Lactogen, perangsang pelepasan trigliserida, dari lemak yang disimpan tubuh.
Hal tersebut memicu sedikit kenaikan kadar trigliserida namun umumnya tidak terlalu membahayakan ibu hamil karena trigliserida digunakan untuk membentuk plasenta.
Kondisi yang perlu diwaspadai yaitu ketika ibu hamil menderita diabetes gestasional, atau diabetes saat hamil atau obesitas bumilnya dengan diabetes dan obesitas beresiko mengalami lonjakan trigliserida yang membahayakan bagi tubuh.***