Jangan Takut dan Berhenti Berjuang Hanya Karena Omongan Orang

28 Juli 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi/jangan berhenti berjuang karena omongan orang. /PEXELS/Daria Shevtsova

WARTA LOMBOK - Sebagai mahluk sosial, tentu kita membutuhkan teman atau kerabat dalam mengarungi kehidupan. Namun sayangnya, tidak semua orang memberikan dampak positif kepada pertumbuhan kita.

Ada orang-orang yang memang pedas mulutnya, seolah tidak punya perasaan saat mencaci dan menghina. Dalam posisi seperti ini, muncul dua pilihan. Mau fokus pada omongan orang tersebut, sehingga enggan untuk kembali berjuang atau memilih opsi kedua, bodoh amat dan memutuskan untuk terus melangkah dan mewujudkan mimpi.

Baca Juga: Beresiko Kejang Hingga Buta, Berikut 6 Bagian Tubuh Anak ini tidak Boleh Terkena Pukulan

Dikutip wartalombok.com dalam postingan kanal YouTube Abdi Suardin, pada 14 Juli 2022, inilah motivasi agar tidak takut dengan omongan orang lain.

Ardi Suardin memulai vidio motivasinya dengan himbauan penting kepada para penonton vidionya.

"Siapapun kamu yang menonton video ini, enggak usah terlalu peduli dengan penilaian orang tentang kamu". Ungkapnya.

Mau kamu begini atau kamu mau begitu, tidak usah diambil pusing. Kalau kamu cuman sibuk berpikir dan mengurusi penilaian orang, terhadap kita terus kapan kita bisa menikmati hidup, sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Jangan berharap kamu bisa hidup tanpa omongan orang lain. Kita berbuat baik aja diomongin, apalagi kalau kita berbuat jelek. Kita posting sesuatu yang tidak merugikan aja banyak yang tidak suka, apalagi kalau kita posting sesuatu yang merugikan orang lain.

Apapun yang kamu lakukan, pasti akan diomongin terus. Nikah muda diomongin, umur sudah lewat tidak nikah-nikah diomongin. Cepat hamil saat baru nikah diomongin, sudah nikah tidak hamil diomongin.

Baca Juga: Kisah Gadis Penjual Susu Jujur, Jadi Menantu Umar bin Khattab

Pacaran lama tidak nikah-nikah diomongin, tidak pacaran tiba-tiba nikah diomongin juga. Jarang bergaul dengan orang lain diomongin, terlalu banyak bergaul juga tetap diomongin.

Hidup terlalu banyak buat kesalahan diomongin, orang hidup terlalu jujur dan tulus juga diomongin. Orang sering jalan-jalan diomongin, tidak pernah jalan-jalan diomongin.

Malas-malasan diomongin, terlalu rajin juga diomongin. Orang alay diomongin orang slow juga diomongin.

Jadi sudahlah, fokus pada dirimu saja. Jangan fokus terhadap apa yang orang lain katakan. Kebahagiaanmu jauh lebih penting, dari sekedar mendengar omongan orang yang tidak penting.

Albert Einstein pernah berkata "Kadang orang itu punya mulut tapi dia tidak punya otak".

Baca Juga: Gopi ANTV: Meera PUTUS ASA dengan Sikap Dharam, Gopi Menang Atas Bantuan Jaggi, Mansi Kecewa

Jadi ketika kita fokus pada apa yang orang lain omongkan, sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menjadi diri sendiri.

Begitulah manusia, apapun yang kita lakukan entah baik atau buruk orang selalu menemukan bahan untuk dibicarakan. Orang lain memang hanya bisa menilai buruk, ketika mereka berada dalam posisi sebagai seorang pengamat, tapi pandangannya akan jauh berbeda akan jauh lebih bijaksana, akan jauh lebih baik, ketika mereka mengalami hal seperti apa yang kita rasakan.

Selama segala sesuatunya yang kita lakukan, tidak merugikan orang lain dan yang mereka berikan bukanlah nasehat untuk membuat kita jauh lebih baik, maka teruslah lakukan. Terserah orang mau bilang apa, Allah tahu apa yang kita niatkan.

Kita hanya perlu menyaring mana yang perlu didengar dan mana yang tidak, karena kita tidak mungkin bisa melarang orang ber-opini dan berbicara tentang kita.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Sejarah Masjid Agung Palembang yang Sayang Jika tidak Dikunjungi

Akan tetapi, kita bisa memilih untuk mendengarkan apa yang perlu didengar dan mengabaikan apa yang harus diabaikan.

Diam jauh lebih elegan, daripada sibuk membalas dan mengumbar kesalahan mereka. Kalau sudah begitu, terus apa bedanya kita dengan mereka, kita marah kepada mereka tapi kita lupa untuk bercermin ketika mereka menghina dan kita marah.

Merekalah yang menang, karena itulah tujuan utama mereka. Setelah kita marah, terus apa yang terjadi? Tidak ada, marah hanya akan menghancurkan apa yang sudah kita bangun.

Orang hebat adalah orang yang bisa merubah cacian menjadi acuan perubahan untuk menjadikannya lebih baik, daripada sebelumnya.

Baca Juga: Sinopsis Gangga: Prabha dan Ratan Berencana Menghancurkan Keluarga Niranjan

Kita tidak perlu dengarkan omongan orang, tutup telinga kita dan bayangkan orang-orang yang akan kita bahagiakan, dengan apa yang sudah kita usahakan.

Jangan biarkan, penilaian buruk orang lain tentang kita membuat keyakinan kita itu menjadi ciut. Fokus terhadap apa yang kita kerjakan, kalau kita lagi punya mimpi sekarang kejarlah mimpi kita.

Insyaallah kita akan bisa mewujudkan mimpi itu jadi, Bermimpilah setinggi-tingginya. Gapailah mimpi itu dengan usaha dan doa. Jangan pernah dengar kata orang yang akan menjatuhkan mimpi kita.

Baca Juga: Berikut 3 Makanan Sehat untuk Diet Pengganti Nasi Putih, Penderita Diabetes Harus Tahu

Fokus pada tujuan dan wujudkan mimpi tersebut. Diam dan berusaha membuktikan adalah cara yang terbaik untuk menutup mulut orang-orang usil. Biarkan mereka bicara, kita cuman butuh untuk tidak menoleh dan terus berjalan.

Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan, jadi bersabarlah dan pilihlah diam, karena bersabar terhadap omongan orang bukan tanda kita lemah, melainkan karena kita kuat dengan cara yang berbeda.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Channel Youtube Abdi Suardin

Tags

Terkini

Terpopuler