Derajat Syahid Tidak Hanya Bagi Mereka yang Wafat di Medan Perang, Berikut Penjelasannya

23 Agustus 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi, Derajat syahid tidak hanya bagi mereka yang wafat di medan perang. /Pixabay.com/Defence-Imagery

WARTA LOMBOK - Selama ini, mungkin yang dipahami kebanyakan orang tentang mati syahid, adalah mereka yang meninggal saat di medan perang, membela agama Allah.

Jenazah, pada syuhada tersebut, terbebas dari dimandikan atau dikafani, seperti orang-orang yang meninggal normal pada umumnya.

Namun ternyata, derajat syahid, juga hadir dari beberapa jalur kematian. Hal ini berdasar pada hadits Rasulullah berikut ini.

Baca Juga: Penampakan Banjir di Sorong Akibat Curah Hujan yang Cukup Tinggi

Dikutip wartalombok.com dalam nu.or.id, pada 23 Agustus 2022, inilah arti Hadits yang dimaksud:

“Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid, (2) korban meninggal karena sakit perut juga syahid, (3) korban tenggelam juga syahid, (4) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid, (5) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid, (6) korban meninggal terbakar juga syahid, dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.’” (HR An-Nasa`i).

Dalam riwayat lain, Rasullullah juga menyebutkan tentang 5 golongan yang tergolong syahid. Berikut arti dari hadist tersebut:

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yang mendapat derajat syahid ada lima jenis, yaitu (1) korban meninggal karena wabah tha’un (pes), (2) korban meninggal karena sakit perut, (3) korban tenggelam, (4) korban reruntuhan, dan (5) orang gugur di jalan Allah,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain, Rasullullah juga menyebut, golongan lain yang tergolong syahid.

Baca Juga: Mengalami Kenaikan, Ini Rincian Lengkap Honorarium Petugas Penyelenggara Pemilu 2024

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang gugur karena membela hartanya, maka ia mendapat derajat syahid,” (HR Bukhari dan Muslim).

Adapun pada riwayat berikut ini, Rasulullah menyebutkan derajat syahid bagi mereka yang gugur membela keluarga, membela diri, dan membela agamanya. Dengan demikian, pintu syahid memiliki banyak jalan.

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang gugur karena membela keluarga, membela diri, atau membela agamanya, maka ia mendapat derajat syahid.’'

Derajat syahid memang memiliki banyak pintu. Pada riwayat Imam At-Thabarani, Rasulullah menyebutkan secara jelas bahwa pintu syahid tidak tunggal.

Baca Juga: Gangaa ANTV: Detik-Detik Sagar Mengetahui Krisna Anaknya, Gangaa Jual Mahal 'Krisna Anakku, Bukan Anakmu'

Kalau tunggal, niscaya umat Nabi Muhammad saw yang mencapai derajat akan berjumlah sedikit.

“Dari sahabat Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW suatu hari menguji sahabatnya, ‘Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah, sabar, ikhlas, dan tidak mundur, adalah syahid.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Kalau begitu, sedikit sekali orang mati syahid di kalangan umatku. Orang yang gugur di jalan Allah, orang gugur di pembaringan saat di jalan Allah, korban meninggal sakit perut, korban tersengat (ular), korban tenggelam, korban meninggal karena tenggorokan tersedak, korban diterkam binatang buas, korban jatuh dari kendaraan, orang meninggal saat lansia, korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) adalah orang yang mendapat derajat syahid, dan juga perempuan nifas yang meninggal karena mengurus balitanya. Kelak sang balita menuntun ibunya ke surga". (HR At-Thabrani).

Hadits riwayat Abu Dawud menyebutkan bahwa korban sengatan serangga dan korban jatuh meninggal dari kendaraan (kuda atau unta) juga mendapat derajat syahid yang memiliki ganjaran begitu mulia.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Roti Goreng Isi Cokelat, Cocok Disajikan Saat Bersantai di Rumah

Artinya: “Dari Abu Malik Al-Asyari ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yang memutuskan berjuang di jalan Allah, lalu meninggal atau gugur; siapa terjatuh meninggal karena dilempar oleh kuda atau untanya; siapa yang disengat serangga; siapa yang meninggal di pembaringannya dengan wajar sesuai kehendak Allah; niscaya ia terhitung mati syahid dan ia berhak mendapat surga.’” (HR Abu Dawud).

Meskipun derajat syahid, bisa didapatkan dengan banyak jalan, tentu pengurusan jenazahnya tergantung pada keadaan saat meninggal. Allahu Alam bi sawaf.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler