Makna Pernikahan adalah Impian Semua Orang

16 Oktober 2022, 12:05 WIB
Menikah haruslah dilandaskan dengan berharap ridha Allah SWT untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah. /UNSPLASH/Graphe Tween

WARTA LOMBOK - Pernikahan adalah impian setiap manusia, apa jadinya jika pernikahan jadi sebuah penyesalan dan membawa trauma dalam berumah tangga.

Begitu banyak orang orang yang di uji dalam rumah tangga mereka bertahan bukan lagi karna cinta tapi karena satu alasan hanya untuk anaknya.

Berumah tangga memang bukan hal yang mudah apalagi seorang wanita dituntut mengalah meski dalam keadaan benar.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Menikahi Kerabat Dekat? Ini Pesan Imam Al Ghazali

Seorang istri wajib patuh terhadap suami selama tidak bertentangan dengan agama.

Ujian yang paling berat jika tidak satu frekuensi istri mau apa, suami maunya apa. Apalagi dalam hal mendidik anak.

Kerap terjadi pertengkaran dalam rumah tangga karna tidak ada yang mau mengalah, maunya sama sama benar.

Beda jalan, beda pikiran, dan beda juga aturan membuka jeda terjadinya perselingkuhan yang seharusnya bisa dibicarakan baik-baik.

Suami yang seharusnya memberi pengertian terhadap istri, malah mengambil jalan yang salah.

Awal hancurnya seorang istri jika pernikahan sudah dikhianati yang awalnya cinta, sayangnya berakhir dengan deraian air mata.

Baca Juga: Umat Yahudi Gempar! Ini 4 Kejadian Luar Biasa Saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Selingkuh ditambah KDRT yang dulunya cinta dan sayang, jadi mati rasa rumah tangga yang dijalani hambar, memilih bertahan hanya karena anak.

Ini adalah satu alasan seorang ibu yang selalu memikirkan anaknya, rela bertahan dengan rasa sakit asalkan anaknya memiliki oran tua yang untuh.

  1. Sabar adalah penenang baginya
  2. Keyakinan nya terhadap Allah menjadi semangat untuknya.
  3. Kebahagiaan anaknya mampu meruntuhkan segala rasa sakit nya.

Untukmu yang berstatus suami, tidak ada hak bagimu memukul istri jika ia taat terhadapmu. Allah SWT berfirman:

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka".

Baca Juga: Sejarah Pensyariatan Wudhu

"Sebab itu maka wanita yang sholehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara (mereka)".

"Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka ditempat tidur mereka, dan pukullah mereka".

"Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".(QS. an-Nisa’: 34)

Dan untukmu yang berstatus istri, semoga ikhlas adalah jalanmu untuk mendapatkan ridho suami meski tersakiti.

Ikhlas karna ingin taat terhadap Allah dengan mentaati suami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Baca Juga: Hukum Nifas Perempuan Setelah Operasi Caesar

Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa dibulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya akan dikatakan padanya:

"Masuklah ke dalam Surga dari pintu manapun yang kamu inginkan". [HR. Ahmad]

Ada saatnya wanita akan paham ketika gadis ia hanya paham memilih laki-laki itu karena gantengnya, keren, dikagumi serta romantis.

Setelah menikah dan punya anak, barulah wanita akan paham bahwa tanggung jawab itulah yang utama.

Setelah di akhirat barulah ia paham, bahwa agama dan ahkhak adalah yang paling utama.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: YouTube/Islam Today

Tags

Terkini

Terpopuler