Hikmah di Balik Kisah Perseteruan Dua Malaikat Allah tentang Taubat Seorang Pendosa

- 20 Mei 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi/ Dua malaikat Allah pernah berseteru tentang taubatnya seorang pendosa.
Ilustrasi/ Dua malaikat Allah pernah berseteru tentang taubatnya seorang pendosa. /Freepik/rudall30

WARTA LOMBOK - Dalam riwayat yang shahih, kita sering mendengar kisah di zaman dahulu terkait tentang taubatnya seorang pendosa yang telah membunuh 99 nyawa dan 1 nyawa. 

Dikisahkan, ia tidak sempat sampai ke tujuan, keburu mati di jalan. Lalu dua malaikat berseteru, yang satu mau membawanya ke surga dan satu lagi mau membawanya ke neraka.

Dikutip Warta Lombok dari buku Fiqih dan Khilafiyah, dalam hadits dikisahkan sebagai berikut:

Baca Juga: Perbedaan Pendapat Para Ulama Tidak pada Masalah Prinsip, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Penjelasan Fiqih Ikhtilaf Menurut Bahasa serta Jenisnya

كان فِي بنِي إِسرائِيل رجُلٌ قتل تِسعةً وتِسعِين إِنسانًا ثُمّ خرج يسألُ فأتى راهِبًا فسألهُ فقال لهُ هل مِن توبةٍ قال لا فقتلهُ فجعل يسألُ فقال لهُ رجُلٌ ائتِ قرية كذا وكذا فأدركهُ الموتُ فناء بِصدرِهِ نحوها فاختصمت فِيهِ ملائِكةُ الرّحمةِ وملائِكةُ العذابِ فأوحى اللّهُ إِلى هذِهِ أن تقرّبِي وأوحى اللّهُ إِلى هذِهِ أن تباعدِي وقال قِيسُوا ما بينهُما فوُجِد إِلى هذِهِ أقرب بِشِبرٍ فغُفِر لهُ

"Ada seorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang manusia kemudian dia pergi untuk bertanya (tentang peluang ampunan). Maka dia menemui seorang pendeta dan bertanya kepadanya; Apakah ada pintu taubat buatku'. Pendeta itu menjawab; Tidak ada. Maka orang ini membunuh pendeta tersebut. Kemudian dia bertanya lagi lalu ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya; Datangilah desa anu. Kemudian orang itu (pergi menuju desa dimaksud) dan ketika hampir menemui ajalnya dia bangkit sambil memegang dadanya namun akhirnya meninggal dunia."

Atas kejadian itu malaikat rahmat dan malaikat adzab (siksa) berselisih. Lalu Allah SWT mewahyukan kepada bumi yang dituju (desa untuk mencari taubat) agar mendekat dan mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkan (tempat dia melakukan kejahatan) agar menjauh lalu berfirman kepada kedua malaikat itu:

"Ukurlah jarak keduanya. Ternyata orang itu lebih dekat ke desa yang dituju maka dia diampuni." (HR. Bukhari).

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku Fiqih dan Khilafiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah