Network
WARTA LOMBOK - Setiap perempuan singel parent memiliki kondisi keutamaan berbeda-beda.
Jika perempuan tersebut masih muda, masih memiliki syahwat biologis, khawatir terjadi fitnah pada dirinya yakni zina, maka hendaknya perempuan menikah dengan seseorang yang bisa menjaganya dan bisa memberikan kebaikan bagi dirinya dan anak-anaknya.
Dikutip wartalombok.com dari akun Facebook @fiqih wanita muslimah pada Rabu, 5 Oktober 2022, sama halnya jika perempuan tersebut tidak mampu membesarkan atau merawat anak-anaknya sendiri. Maka menikah lagi menjadi yang utama baginya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menjenguk Korban Tragedi Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar Malang
Namun, kalau dia memandang yang maslahat adalah tidak menikah agar bisa konsentrasi penuh memberikan perhatian, pendidikan, dan pengajaran kepada anak-anaknya, itu adalah haknya.
Apalagi dia ingin memperoleh keutamaan memelihara anak yatim sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيْم فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ. وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ يَعْنِي السَّبَابَة وَالْوُسْطى.
Baca Juga: Cantik! Elon Musk Berubah Pikiran dan Memutuskan Untuk Membeli Twitter
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga nanti seperti ini.” Beliau memberi isyarat dengan dua jari: telunjuk dan jari tengah. HR. at-Tirmidzi, dinyatakan sahih dalam Shahih at-Tirmidzi dan ash-Shahihah.
