Di antara murid-muridnya adalah Syekh Abu Syuja’ (penulis Matan Taqrib), Syekh Umar Abul Faraj ‘Izzuddin al-Farutsi al-Wasithi (seorang ahli hadits), Syekh Abu Zakaria al-Atsqalani, Syekh Abul Fath al-Wasithi, Syekh Abul Mu’ali Badruddin al-‘Aquli, Syekh Hasan ar-Ra’i, Syekh Jamaluddin al-Khatib, dan masih banyak lagi.
Kredibilitas Syekh Ahmad ar-Rifa’i sebagai intelektual Muslim dan tokoh spiritual ternama banyak diakui sejumlah ulama.
Sejarawan Ibnul Atsir (penulis Al-Kamil fit Tarikh) mengatakan, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan orang saleh yang pengaruhnya besar dan memiliki murid tak terhitung.”
Syekh Abdus Sami’ al-Hasyimi al-Wasithi (seorang ahli hadits) pernah berkata, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah.”
Sejarawan Ibnul ‘Imad juga menuliskan dalam kitabnya, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan ahli zuhud yang agung dan seorang waliyullah yang memiliki banyak karamah,” (Ali al-Wasithi, Khulashatul Iksir fi Nasabi Sayyidina al-Ghauts ar-Rifa’i al-Kabir, 2013).***