Jokowi Diminta Turun Jabatan Oleh Amien Rais, Ferdinand Hutahaean: Bapak Jangan Ngancam

19 Desember 2020, 13:04 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Amien Rais yang meminta Presiden Jokowi mundur. /Kolase foto Instagram dan Twitter/@FerdinandHaean3 dan @aminraisofficial

WARTA LOMBOK – Sosok Amien Rais memang tak pernah luput dari sorotan publik. Tokoh reformasi yang sekarang mendirikan sebuah partai yang diberi nama Partai Ummat baru-baru ini kembali disorot public.

Dalam sebuah acara konferensi pers yang digelar di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta pada Kamis, 17 Desember 2020, Amien Rais melontarkan pernyataan kontroversi yang membuat publik menyorotinya.

Dihadapan awak media, Amien Rais dengan tegas meminta Presiden Jokowi untuk tidak melakukan intrik politik. Dia juga meminta Presiden Jokowi berhenti melakukan atraksi politik.

Baca Juga: Pemerintah Tak memiliki Trade Off Ekonomi dengan Lingkungan ditengah Dugaan Pembakaran Hutan Papua

Atraksi politik Presiden Jokowi menurut Amien Rais berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karenanya, Amien Rais menuntut Presiden Jokowi agar meletakkan jabatannya sebagai Kepala Negara.

Pernyataan Amien Rais sontak saja membuat publik meradang.Pernyataan itu dianggap tidak relevan dan terkesan mengancam.

Ferdinand Hutahaean, mantan Politisi Partai Demokrat itu bereaksi atas pernyataan Amien Rais tersebut.

Baca Juga: Viral! Video Sekelompok 'Laskar Cilik' Teriakkan Takbir Jihad Bela Rizieq Shihab

Baca Juga: Model Ini Berfoto Telanjang di Masjid Hagia Sophia, Turki Geram Dibuatnya

Melalui akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, Ferdinand Hutahaean mengatakan pada zaman Amien Rais banyak tatanan bernegara yang diubah.

Bapak ini apa lupa, di zaman dialah UUD 1945 di Amandemen hingga merubah banyak tatanan bernegara kita,” tulis Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya, sebagaimana dikutip Warta Lombok.com pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean juga menantang Amien Rais untuk menguji kemampuannya.

Pak, ngga ush ancam2 gitu deh, anda skrg bkn siapa2. Coba uji kemampuan mundurin kepala desa, pasti tak mampu,” cuit Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Kepala Daerah Dihimbau Keluarkan Aturan Kerumunan, Tito: Harus Ada Intervensi Kebijakan

Baca Juga: Lagu Peterpan 'Kukatakan Dengan Indah' Akan Digarap Ulang oleh Geisha

Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa Indonesia ini terlalu besar untuk dipaksa rekonstruksi. Indonesia tak bisa di dikte dan diatur.

Td siang 8 orang di Restoran Pulau Dua Senayan koar2 rekonstruksi Indonesia. Dari wajahnya terlihat arah dan kiblat bangsa seperti apa yang mereka inginkan, bisa kita ketahui dari rekam jejaknya. Sudahlah, Indonesia ini terlalu besar utk kalian dikte dan merasa bs kalian atur,” cuit Ferdinand Huathaean.

Seperti diketahui sebelumnya, Amien Rais mengatakan akan menemui langsung Presiden Jokowi di Istana Negara.

Selain itu, Amien Rais juga mengungkap, dirinya berencana akan meminta Jokowi untuk tidak memberi 'angin kencang' kepada komunisme karena dianggap berat sebelah dalam hal relasi dengan Beijing (China).

Amien Rais juga menyatakan tidak akan ikut aksi 1812 karena sudah tua.

"Oh saya kira soal itu sudah cukup ya. Saya sudah sepuh ya," ucap Amien Rais.

Baca Juga: Pandangan Islam Terhadap Ilmu, Sains dan Teknologi untuk Masa Depan

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Sabtu 19 Desember 2020: Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS

Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pihaknya tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk aksi demo 1812 yang akan digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.

Kombes Pol Yusri menambahkan, pihaknya akan menindak kerumunan secara persuasif dalam upaya mencegah munculnya klaster baru Covid-19.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Instagram Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler