Sandiaga Uno Kunker Wisata Halal di Bali, Ni Luh Djelantik: Bikini dan Babi Guling Tetap Andalan

28 Desember 2020, 17:04 WIB
Kolase foto*Wacana Wisata Halal di Bali yang digaungkan Menparekraf Sandiaga Uno ditentang oleh Ni Luh Djelantik, seorang pelaku UMKM /Instagram/@sandiuno/@niluhdjelantik

WARTA LOMBOK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendapat sorotan terkait pernyataannya mengenai wisata halal di Bali.

Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali setelah ia resmi menjabat sebagai Menparekraf pada Rabu, 23 Desember lalu. Kunker tersebut dalam rangka membahas kiat-kiat dalam mengembangkan wisata halal di pulau dewata itu.

Selain itu dalam kunjungannya tersebut Sandiaga Uno ingin memastikan jika sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sudah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang baik. 

Baca Juga: Di Swab Test, Kodam Jaya Ungkap Hasilnya! Perawat yang Berhubungan Intim dengan Pasien Covid-19

Dilansir Warta Lombok.com dari Jakbar News melalui artikel "Tegas, Wacana Sandiaga Uno Soal Wisata Alam di Bali, Niluh Sebut Menu Andalan ini Tetap Ada", aspek kesehatan wisatawan domestik maupun mancanegara menjadi prioritas yang harus diutamakan dalam kegiatan pariwisata yang sudah mulai kembali dibuka di Bali.

“Aspek keselamatan dari seluruh pemangku kepentingan menjadi hal utama untuk dijalankan. Kita harus pastikan bahwa kepentingan bangsa dan negara yang kita utamakan,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno yang kedatangan untuk membahas program wisata mendapat sorotan dari beberapa kalangan di Bali terkait kebijakan wisata halal.

Keputusan Sandiaga Uno terkait wisata halal di Bali tersebut mendapat beragam komentar dari pelaku ekonomi kreatif di Bali. Salah satunya adalah Niluh Djelantik, seorang perancang sepatu asal Pulau Dewata.

Baca Juga: Abdul Mu'ti: HRS Orang yang Lembut, Mungkin FPI Digunakan Kelompok Tertentu

Dikutip Jakbarnews.com dari Instagram @niluhdjelantik pada Minggu 27 Desember 2020, Niluh Djelantik menyampaikan ketidaksetujuan terkait wacana wisata halal tersebut.

Dalam kolom keterangan unggahannya, Niluh Djelantik meminta agar Pulau Dewata jangan diutak-atik.

"Jangan utak-atik Bali. Kita lihat apa yang mau dibahasnya. Ingat mas Menteri. Kami menolak wacana Wisata Halal dan Program Oke Oce," terang Niluh Djelantik.

Niluh Djelantik mengaku Bali akan terus sama seperti biasanya dan tidak ada yang berubah.

"Pantai akan terus berbikini dan babi guling tetap jadi andalan kami. Arak dan Tuak akan tetap jadi minuman favorit kami," ungkapnya.

Niluh Djelantik menuturkan, alangkah baiknya perhatikan SDM karena potensi untuk memajukan Indonesia itu cukup besar.

"Ingat masukanku tentang bikin sistem IT yang bagus. Bikin kayak Google Maps. Jadikan teknologi sumber informasi destinasi yang wisatawan inginkan," ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Pelemparan Bom Molotov Disebut Alami Gangguan Jiwa, Hidayat Nur Wahid: Modus Lama

"Direktori tempat ibadah. Tempat makan. Tempat belanja. Tempat berenang pake bikini. Tempat nongkrong. Tempat Yoga. Anything. Indonesia itu besar. Potensinya juga sangat besar. Fokus di SDM-nya," sambung Niluh Djelantik.

Di sisi lain, sang perancang sepatu tersebut berucap akan terus bersuara terkait hal itu.

"Dan aku yakin saudara-saudaraku di NTT, Toba, Manado dan yang lainnya juga akan memperjuangkan tanah kelahirannya," katanya.

Lanjutnya, dalam kunker itu, Menparekraf akan mengamati secara langsung penerapan protokol kesehatan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environmental Sustainability (Keberlangsungan Lingkungan) di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, Minggu 27 Desember 2020.***(Jakbar News/Aulia Nur Arhamni)

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Jakbar News

Tags

Terkini

Terpopuler