WARTA LOMBOK – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Operasi TMC tersebut dilakukan BPPT untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.
TMC untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dilakukan sejak tanggal 10 Maret hingga 4 April 2021.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Nasional Ditargetkan Kepada Para Pelaku Usaha Korporasi Melalui Penjaminan Kredit
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter BPPT @BPPT_RI pada 9 April 2021, pelaksanaan operasi TMC untuk mitigasi bencana karhutla dilakukan dengan total penyemaian awan sebanyak 26 sorti.
Operasi TMCtersebut telah dilakukan dengan menyemaikan awan sebanyak 20,7 ton serbuk NaCl dan dengan 26 sorti penerbangan.
Penyemaian dilakukan dengan menggunakan pesawat Casa 212-200 yang membawa bahan semai sebanyak 20,7 ton serbuk NaCl.
Adapun jangkauan penyemaian tersebut dilakukan dengan jangkauan hampir di seluruh wilayah Provinsi Riau.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris Terbaru: Manchester City Takluk di Kandang, Liverpool Akhiri Catatan Buruk
Jangkauan penyemaian tersebut dilakukan terutama pada area rawan kebakaran di sektor tenggara, timur, timur laut dan utara wilayah Riau.
Rata-rata Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) pada seluruh titik pengamatan kabupaten di Provinsi Riau memperlihatkan kenaikan.
Kenaikan tersebut merupakan indikasi positif terhadap penurunan potensi terjadinya kebakaran lanjutan untuk waktu kedepan.
Pantauan curah hujan selama periode operasi TMC menunjukkan, satelit TRMM 80-480 milimeter dan satelit MODIS dengan probabilitas lebih dari 80 persen.
Baca Juga: Naikkan Harga Bahan Bangunan Saat Bencana di NTT, 3 Pengusaha Bangunan Ditangkap Polisi
Baca Juga: Melalui E-TLE, STNK Mati dan Tunggakan Pajak Juga Bisa Terdeteksi Tilang Elektronik
Upaya pembasahan lahan melalui operasi TMC menjelang periode puncak kemarau 2021 terus dilakukan BPPT.
Sehingga diharapkan agar lebih efektif untuk mengurangi potensi terjadinya kebakaran.***